November 8, 2016 admin gajatoba

KABAR DARI BUKIT (Edisi 13 November 2016)

WASPADALAH

Bait Allah itu suatu kompleks besar seluas 500 x 400 meter. Bait yang dibangun oleh Raja Salomo itu kemudian diruntuhkan oleh pasukan Babilonia; dibangun kembali oleh Ezra, tapi dinodai oleh Seleucids di abad ke-2 SM dan kemudian dilakukan pentahiran kembali oleh Makabe. Pada masa Yesus, diperluas oleh Herod dan benda-benda indah dan mahal ditempatkan sebagai pajangan. Semua itu persembahan orang-orang kaya atau penguasa. Tetapi Yesus mengatakan, Bait Allah yang kokoh dan indah akan runtuh. Pendengar Yahudi yang bangga akan Bait itu kaget dan bingung.
Firman Tuhan hari minggu ini dari Luk 21:5-19 berpesan tentang perlunya kewaspadaan. Yesus memberi tahu Bait Allah itu akan runtuh dengan tanda-tanda simbolik: akan muncul mesias palsu, terjadi pemberontakan, bencana alam, mewabahnya penyakit, termasuk mereka akan masuk dalam penderitaan. Mereka jadi takut. Kuatir, langsung bertanya: kapan itu terjadi?
Tetapi para murid melakukan kesalahan dengan menafsir, bahwa keruntuhan Bait Allah berhubungan dengan akhir zaman. Yang dimaksud Tuhan Yesus bukan berarti bahwa kesudahan dunia ini sudah dekat, meski Bait Allah itu hancur. Inti pesan Yesus adalah dalam kesusahan yang akan datang itu, mereka tidak perlu takut sebab Ia terus menyertai. Tapi, mungkin mereka bertanya: Dengan apa? Dengan kuasa mujizat? Bukan. Terus dengan apa? Yesus menjawab, “dengan berkata-kata penuh hikmat.” Lho…?
Kesalahan para murid tidak dapat dihindari sebab adanya kecendrungan manusia (termasuk kita) yang ingin memenuhi kepuasan sendiri dengan  informasi remeh-remeh, dan justru tidak berminat pada nilai-nilai utama dan yang sungguh kita perlukan. Kesusahan dan serangan akan selalu datang; dalam kehidupan sosial ekonomi, politik, atau pribadi. Kita diminta untuk tidak takut, atau bahkan emosi, membalas dengan menyerang, mencemoh, atau mengecilkan. Tapi, berkata-katalah dengan hikmat.

Bapak gereja Tertulian menuliskan pada akhir abad ke-2: darah Yesus (atau penderitaan/kesusahan) adalah benih, sebab para penentang/musuh sebenarnya membangun penyebaran kekristenan. Itu menjadi kesempatan untuk bersaksi, seperti pesan Yesus pada nas minggu ini (ayat 13). Maka dalam serangan dan tinggi yang tinggi (termasuk saat ini bagi umat Kristen), ingatlah pesan-Nya: Waspadalah,  jangan kamu disesatkan. Tetap fokus, penuh hikmat, dan “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (ayat 19). Selamat hari Minggu dan beribadah. Tuhan memberkati. Amin.

Pdt (Em) Ramles MS –Ketum PGTS –

Kabar dari Bukit merupakan cuplikan refleksi/laporan Pengurus PGTS kepada anggota melalui medsos yang dipadu dengan renungan firman Tuhan.

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!