November 21, 2016 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi 20 November 2016)

Nyanyian Sukacita

Perjalanan itu menghabiskan waktu 142 hari. Ia naik kapal dari Amsterdam, berakhir dengan berjalan kaki puluhan kilometer. Teolog muda itu tidak surut dan takut. Semangat untuk mengabarkan Injil ada di dadanya. Danau vulkanik terbesar di dunia itu tempat tujuannya. Dengan luas 1145 kilometer persegi, danau itu menjadi terbesar di Asia Tenggara. Ia sampai di Tanah Batak di tahun 1861. Ingwer Ludwig Nommensen, namanya.

Firman Tuhan hari Minggu ini dari Luk 1: 68-79 berkisah tentang pesan Malaikat pada Zakharia, yakni berita akan lahirnya Juruselamat yang didahului oleh kelahiran putranya. Padahal, ia dan istrinya Hana sudah tua. Ia sudah tidak percaya doanya dikabulkan. Tapi bagi Allah tiada yang mustahil (Luk 1:37). Saking girangnya, bisunya pun terbuka. Ia berbicara. Haleluya!!!

Di tengah-tengah kegelutan hidup Zakharia dan umat Israel di bawah pemerintahan Romawi, ada dua pemikiran tentang kedatangan Mesias: Pertama, nabi Elia akan datang menjelang hari Tuhan yang dahsyat (Mal 4:5); kedua, janji Tuhan untuk pembebasan dan keselamatan yang diberikan melalui keturunan Daud, akan dipenuhi. Maka berita dari Malaikat itu benar-benar  double blessing.

Kita tidak pernah tahu apakah ada “pesan” atau janji Tuhan diterima Ompu i Nommensen sebelum berangkat. Kini lebih 150 tahun Surya pagi itu telah menyinari Tano Batak. Tapi Danau Toba semakin kotor. Rakyat masih ada yang “terbelakang” dengan berbagai wajah kemiskinan. Kita tidak tahu juga, apakah Jokowi mendapat “pesan” sehingga ia menetapkan Toba sebagai destinasi unggulan. Tetapi pesan malaikat pada Zakharia cukup jelas: Jalan harus dipersiapkan.

Jalan itulah yang kini harus dipersiapkan agar pembebasan itu datang. Mimpi Danau Toba kembali indah bagaikan Danau Jenewa atau masuk dalam salah satu danau terindah di dunia, atau di Asia, tidaklah terjadi dengan mujizat. Visi misi kita PGTS kesana: lingkungan danau yang sehat cantik, rakyat yang sejahtera, dan budaya Kristiani yang kuat.

Jokowi bagaikan Yohanes yang ditunjuk menjadi _voorijder_. Pengharapan Jokowi menjadi pengharapan kita semua. Buka terus jalan dan ratakan. Tetaplah teguh dan setia seperti Zakharia, maka kelak anak cucu kita akan mengumandangkan nyanyian sukacita. Paling tidak, jangan sampai EGP, emangnya gua pikirin. Jangan pernah berhenti berdoa dan berupaya, berdiskusi, berdonasi, berbuat kebaikan seperti Zakharia dan Hana. Selamat hari Minggu Kristus Raja dan beribadah padaNya. Tuhan memberkati.

Pdt (Em) Ramles MS –Ketua Umum PGTS– Kabar dari Bukit merupakan refleksi/laporan Pengurus PGTS kepada anggota melalui medsos yang dipadu dengan renungan firman Tuhan.

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!