“Taruk Baru Terbit”
Nasihatnya bijak: Ya begitulah orang Batak. Ngomongnya suka keras dan bahkan kadang kasar. Sering susah menerima perbedaan pendapat. Kadang, berbeda diartikan menjauh, berpisah. Tidak berhikmat. Padahal, kebenaran itu datangnya dari hikmat; hikmat dalam Kasih Kristus.
Firman Tuhan hari minggu ini dari Rm. 15:4-13 berbicara tentang kebangkitan baru melalui Taruk Pangkal Isai. Ada empat pesan nas ini: Pertama, dasar semuanya adalah kitab PL, yakni dengan tiga alasan: 1). Kitab PL adalah dasar dari segala janji keselamatan; 2). Kitab PL berisi banyak sejarah jatuh bangunnya pribadi, pemimpin, kelompok dan bangsa-bangsa yang menjadi pelajaran penting bagi pembacanya; 3). Kitab PL berisi hukum moral dan hikmat yang menuntun orang percaya dalam bertindak. Oleh karena itu, nas minggu ini berpesan: kita dapat belajar tentang pengharapan, ketekunan dan penghiburan dengan membaca kitab PL.
Salah satu masalah yang paling besar di bumi ini adalah tidak adanya kebersamaan. Padahal kebersamaan merupakan energi yang dahsyat dalam memecahkan masalah. Egoisme dan berpikir sempit (juga apatisme) jelas membuat masalah semakin membesar dan melebar. Jadi, poin keduanya, “Rukunlah dan terimalah satu yang lain serta layani” (ayat 5-7). Kedewasaan rohani ada tatkala kita tidak lagi mengutamakan diri sendiri, justru menyebarkan kebaikan bagi banyak orang. Kita harus bersukacita melihat pihak lain bangkit, pulih, dan tegak. Kita tidak menjadi batu sandungan, tetapi menjadi berkat. Bangun damai sejahtera dalam kehidupan.
Poin ketiga, kesadaran akan kesatuan orang-orang yang mengikut Dia (dalam hal ini PGTS – IBK) jelas mendatangkan kemuliaan bagi Allah. Ayatnya berseru: “bersukacitalah, hai bangsa-bangsa, dengan umat-Nya, pujilah Dia….” Jelas, sukacita bukan hanya untuk kita saja (ayat 8-11). Ketika kita menerima orang lain, yang berbeda, maka itu berarti kita juga mengakui karya Kristus ada pada orang itu.
Pengharapan dan keteguhan harus menjadi pilihan pada setiap kesulitan dan pergumulan yang terjadi. Persekutuan umat Tuhan yang indah akan menjadi kesaksian bagi mereka yang belum mengenal-Nya. Ini tantangan besar. Kita bisa melihat situasi yang dihadapi bangsa Israel, hampir 400 tahun setelah nabi Maleakhi, banyak orang berputus asa. Mereka tidak lagi memiliki keyakinan dan keteguhan. Sukacita hilang. Namun janji Tuhan akan keturunan tanduk Isa (Isa adalah ayah dari Raja Daud – 1 Sam 16:1) tergenapi dalam Yesus (ayat 12-13). Maka janji Tuhan kepada kita juga pasti diwujudkan, dengan tetap dalam hikmat, sehingga kita semua menikmati hidup yang berkelimpahan bersama Dia Sang Raja. Percaya dan taatlah. Selamat hari Minggu dan beribadah kepadaNya. Tuhan memberkati. Amin.
Pdt (Em) Ramles Silalahi–Ketua Umum PGTS– Kabar dari Bukit adalah refleksi/laporan Pengurus PGTS kepada anggota yang dipadu renungan firman Tuhan.