Kita Milik Kristus
Jika ada yang bertanya: apa pondasi atau jaminan hidupmu? Mungkin kita berpikir, dasar dan jaminannya adalah ijazah, orangtua, kekayaan, atau kemampuan diri. Lantas, dengan itu kita ingin membangun kepuasan diri dalam hidup: sukses, kepemilikan harta bendawi, keamanan atau ketenaran. Maka, hati-hatilah godaan iblis.
Firman Tuhan hari Minggu ini dari 1Kor. 3:10-23 berbicara tentang dasar dan bangunan kehidupan di dunia ini. Mendasari hidup dengan kemampuan diri dan duniawi, bukanlah hikmat yang diminta Tuhan. Itu sama dengan membangun rumah di atas pasir dan mudah roboh (Mat. 7:26). Betapa pun bagusnya material yang dipakai untuk dinding, balok, dan atap bangunan, tidak ada artinya bila pondasinya tidak kokoh. Juga disebutkan, jangan memakai bahan yang tidak tahan uji (ayat 15). Yesus Kristus adalah dasar yang kokoh dan tujuan kehidupan kita (1Kor. 3:4).
Dalam ayat 16 dikatakan, kita setiap pribadi (juga jemaat dan kumpulan Kristiani) adalah bait Allah dan Roh Allah ada di dalamnya. Maksud nas ini untuk menjaga setiap pribadi dan jemaat/kumpulan agar semua hidup kudus (band. 1Pet. 1:15). Ini adalah proses pemuridan untuk menjaga kekudusan, sebab Allah adalah kudus ( Kel. 3:5; Im. 20:26).
Dengan dasar Kristus dan kekudusan, kita diminta membangun sesuai dengan (kasih) karunia yang diberikanNya. Pola dan layout pondasi telah diberikan (2Tim. 2:2; band. Rm. 12:3). Jangan sampai tidak ikut serta, apalagi justru merusak dan membinasakannya (ayat 17). Merusak, bisa dengan cara penonjolan diri, menjadikan semua kesempatan seperti ajang American Idols; padahal, mestinya semua untuk kemuliaan namaNya. Ikut merusak, dengan terkesima pada rumah indah, padahal keluarga bahagia adalah intinya; mementingkan kecantikan daripada kepribadian, penampilan kharisma daripada karakter, jabatan daripada pelayanan, lebih banyak bicara atau ber-WA daripada konkrit bekerja, dan lainnya. Rasul Paulus kemudian mengutip kitab Ayub, mereka ini berhikmat dalam kecerdikannya sendiri, dan itu pastilah sia-sia (ayat 18-20; Ay. 5:13).
Bagian terakhir nas ini menekankan kehidupan dan kematian, waktu sekarang maupun nanti, adalah milik Tuhan. Kita yang sudah diselamatkan melalui iman, mengetahui tujuan kehidupan yang kita lalui saat ini, dan arah kita setelahnya. Semua pengharapan itu, ada di dalam Kristus (Rm. 8:28). Menjadi milik Kristus, berarti menjadi milik Allah dan berhak menerima janji-janji Allah (Gal. 3:29). Haleluya. Selamat hari Minggu dan beribadah. Tuhan memberkati. Amin.
Pdt (Em) Ramles Silalahi, Ketua Umum PGTS.
Kabar dari Bukit adalah refleksi Pengurus PGTS kepada anggota yang dipadu renungan firman Tuhan.