August 14, 2017 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi 13 Agustus 2017)

Tuhan Semua Orang

Apabila ada yang bertanya: bagaimana kita menjadi seorang Kristen? Jawaban yang indah: “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu” (Ul 30:14; Rm 10:8).

Firman Tuhan hari Minggu ini Rm 10:5-15 berbicara tentang pentingnya iman dan upaya pewartaan Yesus bagi semua orang. Kesalahan tafsir akan pesan terjadi pada umat Israel seiring perubahan zaman. Pesan Allah melalui Nabi Musa menjadi aturan legalistik, hakekat kasih hilang. Pembaruan dari Tuhan tidak berhenti, seiring kasihNya, namun seringkali manusia sendiri yang “bandel” atau jugul menutup diri. Yesus sebagai pembaruan janji, tetapi umat Israel menolaknya.

Memang pertanyaannya: mengapa Allah memberikan hukum Taurat jika manusia (umat Israel) tidak dapat mengikutinya? Apakah Allah salah atau tidak adil? Rasul Paulus mengatakan alasannya, yakni Allah ingin memperlihatkan betapa berdosanya manusia (Gal 3:19) dan betapa degilnya bangsa itu (Kel 32:9; 33:5; Yes 48:4; Yer 7:26). Maka dalam hal ini wajar bila perlu dilakukan penyelamatan umum dan universal, pendamaian manusia dengan Allah. Ia bertindak sesuai dengan rencana awal, mengutus Anak-Nya.

Melalui pertanyaan logis filosofis, Rasul Paulus membuktikan bahwa kedatangan Yesus dari sorga sebagai manusia dan kembali terangkat ke sorga adalah atas kehendak Allah Bapa. Tidak ada usaha manusia. Tetapi umat Yahudi menolaknya, meski mestinya mereka dapat memahami pekerjaan Allah itu (Ibr 10:1-4).

Rasul Paulus mengatakan perlu ada kesaksian umum untuk semua orang – tidak umat Yahudi saja, agar banyak yang diselamatkan. Manusia juga tidak hanya mengandalkan tanda lahiriah, seperti sunat sebagai janji atau seremoni baptis atau sidi. Ini diminta, agar kekristenan kita tidak sebatas dalam hati, tetapi sebuah kesaksian kasih nyata kepada orang lain.

Kehidupan Yesus menjadi teladan, melepas keinginan dunia, melepas kepentingan diri dengan melayani, berserah dan taat pada Bapa. Ia datang menjadi Kasih yang nyata dan dekat dengan manusia, Firman yang hidup, firman iman.

Memang, sering manusia berpikir bahwa keselamatan itu sebuah proses yang sulit dan rumit, padahal semestinya tidak demikian. Tidak usah bergumul tentang siapakah yang menjadikan inkarnasi dan sebagainya. Itu tidak penting! Kebenaran bagi kita sudah diperoleh! Siapapun yang berseru kepada-Nya, akan diselamatkan. Ia adalah Tuhan yang satu bagi semua orang, Allah yang satu dengan Allah (Yoh 10:30; Kis 2:36-40; Flp 2:10-11). Kita tidak memerlukan sebuah debat yang berkepanjangan: penginjilan mana yang lebih efektip, apakah penginjilan melalui keteladanan dan perbuatan dalam hidup atau penginjilan melalui pemberitaan kabar baik. Kedua cara itu harus dilakukan agar pesan Injil menjadi efektip sampainya. Jangan terjebak dalam teori dan perdebatan, sebab semua itu sering membingungkan dan menjauhkan kita dari tindakan.

Penutup nas ini (ayat 14-15) mengutip kembali Yes 52:7: “Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “Allahmu itu Raja!” (band. Nah 1:15). Mari kita membukakan mata mereka dan nyatakan kasihNya. Haleluya. Selamat hari Minggu dan beribadah, Tuhan memberkati, Amin.

Pdt (Em) Ramles Silalahi, Ketua Umum PGTS. Kabar dari Bukit adalah refleksi Pengurus PGTS kepada anggota yang dipadu renungan firman Tuhan.

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!