Sehati Sepikir
Waktu turnamen golf Gaja Toba tinggal 3 minggu. Target pengumpulan dana masih jauh. Bisa nombok. Ada yg mengatakan lebih baik diundur. Tetapi beberapa panitia dengan iman dan kerja keras, yakin masih bisa, meski tidak ambisi lagi dapat dana besar terkumpul. Akhirnya, haleluya, Tuhan memberi pertolongan….
Firman Tuhan hari Minggu ini Flp 2:1-13 berbicara tentang “bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus.” Filipi kota kosmopolitan, jemaatnya beragam: Lydia Yahudi pengusaha kaya dari Asia (Kis 16:14); lainnya budak perempuan pribumi Yunani yang mempunyai roh tenung (Kis 16:16-17); ada juga sipir penjara orang Roma (Kis 16:25-36). Keragaman tinggi dan unik di masa itu membuat potensi perbedaan tinggi, kesatuan lebih sulit.
Tetapi Firman Tuhan berkata kepada mereka: bersatulah dan sehati sepikir. Kunci pertama, tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya, dengan rendah hatilah menganggap orang lain dan kepentingan orang lain lebih utama. Hal kedua, perlu mengosongkan diri. Ini seperti kita berbicara kepada anak kecil, maka untuk efektipnya komunikasi, kita harus bersikap seperti anak kecil, meski hal itu tidak menghilangkan diri kita sebagai orang dewasa. Dengan pengosongan diri, pengorbanan diberikan, dan itu yang membuat terwujudnya kasih kepada orang lain.
Itulah yang terasa saat genting Turnamen Golf PGTS masih jauh targetnya. Tetapi seperti dikatakan seorang anggota panitia, “ketika kita saling bahu membahu tanpa ada yg memegahkan diri, maka hasilnya menjadi spektakuler.” Doa terkabul, kerja keras membuat hasil akhir melebihi tahun lalu. Puji Tuhan. Semoga semua berjalan baik hari ini turnamen kita.
Seperti dalam nas minggu ini, motif semua adalah melayani untuk kemajuan Toba. Sebagaimana Yesus melayani Bapa dengan merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, maka Allah pun meninggikan Dia. Kita pun ditinggikan dengan bersatu. Ini menjadi kerinduan panitia yang lain dengan berkata: “Luar biasa….kalau saja Gaja Toba semua begini, pasti lebih mantap.” Artinya, visi misi Gaja Toba lebih mudah terwujud.
Kunci akhir, seperti yang diminta di bagian akhir nas minggu ini, supaya semua kita taat tetap berkarya mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Tidak ada waktu untuk hanya berleha-leha, puas dengan (kepentingan) diri sendiri; apalagi berpikir, ah, itu urusan mereka…. Takut dan gentarlah…. Selamat beribadah hari Minggu, Tuhan memberkati, Amin.
Pdt. Em. Ramles M. Silalahi, Ketua Umum PGTS.