November 22, 2017 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi 19 Nopember 2017)

Berjaga-jaga

“We are not human beings having spiritual experience; we are spiritual beings having human experience.” (Teilhard de Chardin, filsuf Perancis). Orang Kristen adalah manusia rohani yang hidup dalam pengalaman duniawi.

Firman Tuhan hari Minggu ini 1Tes 5:1-11 berbicara tentang berjaga-jaga untuk hari Tuhan. Usaha menentukan tanggal pasti kembalinya Kristus adalah sesuatu yang bodoh dan sia-sia. Hari dan masanya milik dan rahasia Tuhan (Mat 24:36; Kis 1:7; 17:26). Metafora seperti pencuri pada malam hari jelas memperlihatkan kedatanganNya tidak terduga. AyatNya, “seperti seorang perempuan yang hamil sakit bersalin”, gambaran kejadiannya pasti, dan tidak terhindarkan oleh semua manusia (Yes 13:8; Yer 4:31).

Hari Tuhan adalah hari yang dramatis, saat Yesus Kristus datang dengan peran Hakim dan Raja. Inilah hari penghakiman, ketika semua orang dipisahkan untuk menerima hukuman atas dosa-dosa dan yang menerima kemuliaan atas iman dan perbuatannya (Yes 13:6-12; Yoel 1:15; 2:1; Zep 1:14-18). KedatanganNya kembali sekaligus mengakhiri perjalanan bumi sekarang ini untuk membangun langit baru dan bumi baru seturut dengan kerajaan-Nya yang baru yang penuh damai sejahtera.

Kita yang percaya Tuhan Yesus adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Jangan lengah. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan yang tidak menyadari posisi diri dan sekitar. Malam hari adalah metafora saat kita digoda untuk tidur atau mabuk sebagaimana kebiasaan orang lain yang tidak mengenal Allah, tidak tahu kemana arah tujuan hidupnya.

Dunia ini bagaimanapun adalah tempat peperangan rohani antara kuasa Allah dengan kuasa jahat. Tetapi kita tidak boleh melawannya sendirian, sebab roh kita tidak cukup mampu melawan godaan kuasa jahat. Diperlukan senjata-senjata rohani dari Allah untuk siap siaga berperang mengalahkan musuh. Sadar berjaga-jaga dengan berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan (band. Yes 59:17; 2Kor 6:7; 10:4; Ef. 6:13).

Berjaga-jaga, waspada, dan terus berkarya sampai tiba saatnya melihat kembalinya Sang Juruselamat. Nas minggu ini menekankan kita agar saling menasihati. Kita anak-anak siang berarti saatnya untuk bekerja, sebab pekerjaan dan tuaian masih banyak. Kemiskinan, serangan tetangga, intoleransi, dan lainnya mengajak kita menjadi penuai-penuai ladang pelayanan sosial dan penginjilan yang semakin meluas. Bangkit bagi Yesus, jadilah pahlawan salibNya. Selamat beribadah hari Minggu, Tuhan memberkati, Amin.

Pdt. Em. Ramles M. Silalahi, Ketua Umum Perkumpulan Gaja Toba, Alumni ITB Batak Peduli Toba.

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!