December 18, 2017 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi 17 Desember 2017)

Siarkan Terang

Minggu ketiga adven hari ini bagaikan jembatan yang menghubungkan sebuah situasi peringatan akan datangnya akhir zaman yang maha dahsyat, menuju suatu sukacita pengharapan akan datangnya cahaya baru peristiwa 2000 tahun lalu di kota mungil Betlehem.

Firman Tuhan yang menjadi rujukan renungan kita minggu ini Yoh 1:6-8,19-28 berbicara tentang kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus Sang Terang. Manusia membutuhkan terang yang secara umum tidak suka kegelapan. Allah pun, menciptakan terang di hari pertama (Kej 1:3). Dengan terang, manusia merasa lebih aman dan nyaman. Terang membimbing seseorang terhindar dari kejatuhan, terperosok dalam, bahkan dapat menyelamatkan dari kematian.

Kehidupan rohani manusia juga memerlukan terang. Jiwa yang penuh terang akan berisi sukacita, dan jiwa yang gelap akan berisi kekuatiran dan ketakutan. Dan jelas, terang Ilahi akan melampaui terang dari hikmat dan pengetahuan dunia. Yesus memberi terang pada manusia. Pribadi dan hidupNya membebaskan manusia dari kegelapan. Tidak hanya di dunia ini, tetapi juga dasar bekal bagi hidup yang kekal. Tuhan Yesus adalah terang sejati. Manusia dengan Terang Yesus, membuat hidup lebih bermakna yang sesuai dengan kehendak Bapa.

Natal mengingatkan kita akan kehadiran Terang ke dalam dunia. Menyongsong natal berarti menyambut Sang Terang. Dia adalah Firman yang mencerahkan dan sumber segala inspirasi. Dia adalah Firman hidup yang memberi Roh penuntun. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia (Yoh 1:4).

Peringatan akan lahirnya Juruselamat merupakan sukacita bagi kita bersama. Sukacita di dalam hati bukan hanya tanggapan bersifat alamiah, tetapi juga dapat bersifat adikodrati sebagai akibat dari tindakan penebusan Allah yang terjadi di dalam hidup kita. Namun, kita tidak sekedar bersukacita atas kedatanganNya, karena kita juga dipanggil untuk menyiarkan Dia sehingga orang lain pun mempunyai Terang itu dan hidup mereka berisi sukacita.

Tetapi kadangkala, itu tidak mudah bagi mereka yang dalam kegelapan dosa, atau situasi kemiskinan yang membuat hidup menjadi perih. Bagi yang dalam kegelapan dosa, seolah membuat takut menjadi tampak nyata dan terbuka, tanpa mengetahui ada perdamaian dan pengampunan. Ini perlu usaha ekstra. Bagi yang dalam kemiskinan, seperti di Toba yang masih rata-rata di atas 10% penduduk atau sekitar 300.000 jiwa, usaha lebih ekstra lagi, harus dengan tindakan nyata. Bawalah dan siarkan Terang itu. Mari membawa Kristus kepada mereka, melepaskan dosanya dan membebaskan kemiskinan yang tanpa pengharapan, dan menjadikan Terang memimpin hidup mereka. Seperti dikatakan dalam nas hari ini oleh Yohanes Pembaptis: ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Kitab Filipi menyampaikan, “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat (Flp 4:5). Maranata. Selamat beribadah hari Minggu, Tuhan memberkati. Amin.

Pdt. Em. Ramles M. Silalahi, Ketua Umum Perkumpulan Gaja Toba, Alumni ITB Batak Peduli Toba.

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!