January 15, 2018 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi 14 Januari 2018)

Melihat Hal Besar

Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu” (ayat 50).

Firman Tuhan hari ini Minggu II setelah Epifani, Yoh 1:43-51, bercerita tentang pemilihan 12 murid-murid Yesus. Nas ini tentang pemilihan Filipus dan Natanael (= Bartolomeus). Yesus memilih murid-muridNya berdasar latar belakang yang beragam dan menjadi kesatuan mengemban misi Yesus ke dunia. Meski Yudas akhirnya jatuh, panggilan kepada Paulus menggenapi kembali 12 murid yang setia.

Sebagai orang percaya kita adalah yang dipanggil menjadi murid-muridNya. Terkadang ada keraguan dan bahkan perlawanan, sebagaimana Natanael yang berucap ketika dipanggil: “mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Nazaret adalah kampungnya Yesus?

Kita mayoritas mungkin menjadi Kristen karena keturunan, bukan “panggilan” langsung. Tetapi kita sudah dipilih dan ditenun sejak dari kandungan ibu menjadi seorang pengikut Kristus (Mzm 139:13; Gal 1:15). Ini membuat kita berharga karena Allah mengasihi kita. Allah mengasihi kita bukan karena kita berharga. Terbalik.

Sikap ragu, pasif, apalagi berprasangka, seperti Natanael, dapat membuat kita seperti penonton dalam gebyar kehidupan yang terus melesat. Pikiran negatif, apalagi merendahkan, membuat kita buta dan tidak dapat melihat hal-hal besar yang terjadi dalam karya roda kehidupan yang berjalan.

Dalam keseharian, kita adalah anggota sebuah komunitas, organisasi, gereja atau bentuk kumpulan lainnya. Yang jelas, misalnya, kita anggota grup WA ini. Pertanyaannya: adakah kita masih ragu dan hanya bertanya, apa yang baik dari group ini? Jika ada, sudahkah kita turut menjadi bagian dari karya kebaikan itu? Jika belum ikut, apa alasannya: ragu, merasa tidak mampu, atau ada prasangka? Maka, ini saatnya berubah. STOP. Tanyakan, mengapa aku ada disini dan apa rencana Tuhan bagiku? Kalau kita percaya, Tuhan akan memberikan hal-hal yang lebih besar, sehingga kita akan lebih percaya dan diberkati lagi.

Iman dan pengharapan kita yang teguh menekankan rencana Tuhan adalah indah bagi setiap orang. Maka ketika kita berada dalam sebuah situasi dan kondisi, dalam sebuah kumpulan, Tuhan pasti punya rencana. Jangan “lari” atau menjadi “kopeg”, bebal dengan berbagai alasan. Kita senantiasa harus siap untuk diubah dan dibentuk sesuai rencana dan kehendakNya. Mulailah dengan sesuatu yang kecil berbuat, sebab Tuhan melihat segalanya. Jika tetap tidak peduli, maka kita tidak akan melihat hal-hal yang lebih besar atas karya Allah, baik di sorga maupun di bumi. Bahkan juga, kita tidak akan melihat langit yang akan terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia (band. Yeh 1:1). Janganlah tidak peduli, yang bukan murid sejati, hanya jadi penonton. Malah akan terus dibutakan. Kita diciptakan dengan talenta dan karunia yang siap dikaryakan. Ikut dan lakukan sesuatu. Selamat hari Minggu dan beribadah, Tuhan memberkati, amin.

( Pdt. Em. Ramles M. Silalahi. Ketua Umum Gaja Toba.)

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!