February 19, 2018 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi 18 Februari 2018)

Ikut Allah atau Iblis

….kata Yesus: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (ayat 15).

Firman Tuhan hari Minggu Pra-Paskah I ini, Mrk 1:9-15, bercerita tentang pencobaan Yesus oleh iblis di padang gurun. Kisah yang menarik, sebab baru saja Yesus
diteguhkan sebagai Anak yang dikasihi BapaNya dan kini langsung masuk ke pencobaan yang cukup berat memikat.

Pencobaan pertama tentang kebutuhan perut, yakni setelah puasa 40 hari, kondisi lapar berat, diminta mengubah batu menjadi roti. Tetapi jawab Yesus dahsyat: “Manusia hidup bukan dari roti saja” (Luk 4:4); …. manusia hidup dari segala yang diucapkan Allah (Ul 8:3). Umur manusia di tangan Allah dan makanan rohani lebih penting dari makanan untuk tubuh. Ini ujian tentang pemeliharaan Allah, dan kita harus yakin seirama burung-burung di langit yang tidak menabur dan menuai, namun diberi makan oleh Bapa di sorga (Mat 6:26).

Pencobaan kedua tentang ketaatan pada Bapa. Iblis menawarkan tahta dan kuasa di dunia dengan kemegahannya, sepanjang mau menyembah si pendusta, yang nyatanya hanyalah fatamorgana atau ilusi jangka pendek. Yesus tegas lugas berkata, hanya Allah saja yang layak disembah. Pencobaan terakhir di Bait Allah, sebuah godaan tempat berkumpul orang banyak, dan Yesus diminta menjatuhkan diriNya dari bubungan. Tetapi jawaban Yesus jangan mencobai Allah. Sebuah keyakinan bahwa Allah tetap setia menjaga anak-anakNya.

Dalam kehidupan kita sehari-hari kenyataan hidup kadang tidak sesuai dengan harapan. Kesempatan itu yang sering digunakan iblis untuk menggoda dengan berbohong dan janji palsu dengan tawarannya. Keadaan susah keuangan, kekecewaan, penderitaan penyakit, atau pintu kematian, atau kesenangan badani, bahkan kekuasaan, iblis akan menawarkan “jalan keluar”. Maka hanya dua pilihan bagi kita: mengikut Yesus atau mengikut iblis. Mengikut iblis kadang seolah-olah persoalan selesai, tetapi itu sementara sebab ujungnya adalah derita dan kebinasaan.

Nas ini mengajarkan sebuah keyakinan, ketika kita memahami firman dengan benar maka iblis tidak berkutik. Patuhlah dan lawanlah dan iblis akan lari dari padamu (Yak 4:7). Firman sebagai kekuatan iman yang hidup dapat mengalahkan semua godaan iblis termasuk janji Allah yang sering dimanipulasi.

Dalam nas yang paralel Luk 4:1-13 disebutkan bahwa meski iblis mundur, ia tetap menunggu waktu yang baik untuk menjatuhkan manusia (Luk 4:13). Tetaplah taat dan tidak hanya percaya (Yoh 3:36). Allah setia. Ketika mengandalkan Tuhan maka kita akan menang. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Flp 4:13). Haleluya.

Selamat hari Minggu dan beribadah, Tuhan memberkati, amin.

Pdt. Em. Ramles M. Silalahi. Ketua Umum Gaja Toba dan Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI.

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!