November 19, 2018 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi 18 November 2018)

Awal Dari Akhir

“Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!” (Mrk 13:5)

Firman Tuhan hari Minggu ini, Mrk 13:1-8, berbicara tentang
Bait Allah yang akan dirobohkan, dan awal mula penderitaan. Tertulis, seorang murid begitu kagum pada bangunan megah Bait Allah, yang konon batu-batunya besar berukuran 10 x 5 meter, dipoles hingga mengkilat dan tampak kokoh. Tetapi pernyataan Tuhan Yesus mengejutkan semua murid: “Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan” (Mrk 13:2).

Tuhan Yesus bernubuat akan keruntuhan bait itu dan memang terbukti saat Nero menghancurkan Yerusalem. Tetapi itu bukan sekedar nubuat, juga ekpresi kekecewaan Yesus terhadap umat Israel akan kesukaan mereka terhadap kulit luar. Yesus kecewa terhadap para pemimpin umat yang mengedepankan hal fisik lahiriah semata; menekankan keindahan gedungnya, melupakan makna dan tujuan persekutuan dan ibadat.

Kita juga mungkin melihat yang sama di sekitar. Tidak sedikit gereja mengutamakan gedung-gedungnya, terus dipercantik, audio-visual dipercanggih, dan dibuat senyaman mungkin untuk pengunjung. Semua perhatian lebih fokus kesana, agak keliru menafsir kerinduan Daud saat membangun rumahNya (2Taw 2:5). Tentu bukan sesuatu yang buruk mempercantik gedung. Tetapi itu akan tampak sangat buruk jika ternyata gereja itu tidak membawa terang Kristus keluar gedungnya yang megah. Gereja adalah umat yang dipanggil dari kegelapan ke dalam terang, dan tentu, supaya berbuah terang juga.

Kita juga tahu dan prihatin, gereja-gereja di Eropa semakin sepi yang datang beribadah. Gedung persekutuan yang tadinya indah megah kini banyak yang beralih fungsi. Semangat penginjilan pun hampir punah. Makna perkataan Tuhan Yesus keruntuhan tampak terjadi. Pertanyaannya, apakah arah kita menuju kesana juga? Atau bahkan lebih buruk, tatkala tempat-tempat kita hendak berkumpul beribadah pun semakin disingkirkan.

Tuhan Yesus mengingatkan dalam nas minggu ini, “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Akan datang banyak orang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang” (ayat 5-6). Mungkin penyesat yang kita pikirkan hanyalah nabi-nabi lain yang tidak percaya Yesus adalah Tuhan, atau yang mengaku menerima wahyu baru, atau kaum filsuf yang menganggap Tuhan sudah mati. Tetapi sebenarnya, bisa jadi, penyesat-penyesat kecil itu ada di antara kita, ketika mereka terus membangun kemewahan gedung, membangun kenyamanan fisik, tetapi melupakan terang Kristus harus dibawa keluar, menerangi kegelapan yang semakin pekat.

Kita juga bisa salah membaca tanda-tanda zaman, ketika mengartikan akhir semua itu terjadinya perang atau pertentangan, atau gempa bumi dan kelaparan (ayat 7-8). Padahal, Tuhan Yesus berkata di ayat 10, Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa. Tidak sederhana. Maka, janganlah sampai kita tidak tahu, apa dan bagaimana permulaan dan akhir semua itu. Yang utama, tetaplah kita setia dan berteguh padaNya, serta terus berbuah nyata sebagai pembawa terang. Dia pasti akan datang, yang terdekat saat menjemput kita. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.

Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Umum Gaja Toba

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!