December 4, 2018 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi 2 Desember 2018)

Berjaga-jaga

Minggu ini kita memasuki Masa Adven, masa penantian. Dari empat minggu adven, dua minggu pertama nas firman masih bertema hari Tuhan, dan dua minggu terakhir temanya persiapan kelahiran Tuhan Yesus. Respon jemaat pun saat mendengar firman Tuhan yang dibacakan di ibadah minggu, tidak lagi dengan kumandang “Haleluya….”, melainkan “Maranatha” (datanglah ya Tuhan…). Ada ekspresi kerinduan akan kedatangan Tuhan Yesus kembali. (Catatan: respon Hosiana atau “tolonglah kami” dielukan pada saat Minggu Sengsara).

Bacaan firman Tuhan minggu ini, Luk 21:25-36, berbicara tentang berjaga-jaga dalam kaitan dengan tanda-tanda hari Tuhan yang akan terjadi. Ada dua tanda dan perumpamaan yang diberikan: pertama, matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut (ayat 25). Kedua, berupa perumpamaan, seperti pohon ara atau pohon apa saja diperhatikan, ketika melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, itu tanda bahwa musim panas sudah dekat (Luk 21:29-30).

Ada yang mengkaitkan tanda-tanda tersebut dengan seringnya terjadi gempa bumi dan bencana alam. Atau tanda lainnya, yakni ketika pengikut Kristus semakin berkurang dengan menolakNya, dilain pihak nabi lain semakin kuat berpengaruh dan banyak pengikutnya. Pesan nas ini jelas, bahwa sebelum masa itu datang, berbagai penderitaan harus terjadi lebih dahulu.

Kita tahu nubuatan Tuhan Yesus sebelum nas ini (ayat 20-24) tentang keruntuhan Yerusalem, sudah terjadi saat Nero menghancurkannya. NubuatanNya Ia akan mati, dimuliakan dengan bangkit dan naik ke sorga, juga sudah terbukti. Maka nasihat berjaga-jaga di minggu ini pantas kita cermati, turuti dan laksanakan. Kita diminta tidak mengikuti keinginan dunia ini. Seiring tahun yang berjalan, memasuki kalender gereja yang baru, kita diajak semakin melupakan kepentingan diri sendiri, tidak hidup yang sarat dengan pesta pora dan mabuk-mabukan. Tidak ada alasan lagi untuk tetap memelihara sifat dan perbuatan yang tidak seturut firmanNya.

Kita yang tadinya malas membaca firman dan beribadah tanpa semangat, kini marilah dengan roh yang menyala-nyala. Kita yang tadinya lebih fokus untuk diri sendiri, kini perlu berkarya dan menjadi berkat bagi orang lain. Masa itu akan datang, “….orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat” (ayat 27-28). Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (ayat 33). SabdaNya sangat jelas sekali.

Hal kedua diingatkan agar kita berjaga-jaga dengan berdoa. Doa adalah benteng hubungan kita dengan Dia Sang Pencipta dan Pemelihara, tentu juga dengan sesama untuk saling masuk dalam kuasa yang meluputkannya. Waktu semakin sedikit dan hari kedatangan-Nya untuk penghakiman tidak ada yang bisa menunda, baik saat kita masih hidup atau kelak sesudah mati. Tetapi kita orang percaya yang terus berkarya, tentu dengan sukacita dan penuh harap dapat mengangkat wajah menatap ke angkasa, saat Dia menggenapkan karya keselamatan-Nya. Maranatha. Datanglah ya Tuhan. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.

Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Umum Gaja Toba

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!