December 13, 2018 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi 9 Desember 2018)

Kebenaran yang Berbuah

Firman Tuhan hari Minggu Adven II ini dari Flp 1:3-11 mengungkapkan perasaan syukur Rasul Paulus melihat jemaat yang pernah dibangunnya di Filipi (Kis 16) sungguh bertumbuh baik. Di samping bertumbuh secara kuantitas, jemaat Filipi juga bertumbuh secara kualitas dalam pertumbuhan iman dan terutama dalam buah-buah yakni pelayanan ke luar. Ini yang disebut Rasul Paulus buah kebenaran. Dalam teori pertumbuhan gereja, disamping kedua pertumbuhan tersebut, perlu juga pertumbuhan organisasi dan kelembagaan, dan ini sering gereja mengabaikannya. Bentuk dan susunan kelembagaan gereja kadang mandeg, kurang merefleksikan tri tugas dan tanggung jawab gereja, yakni koinonia, diakonia dan marturia.

Rasul Paulus melihat bagaimana jemaat Filipi dalam kebersamaannya terus memperlihatkan dukungan terhadap dirinya dan pekerjaan penginjilannya. Rasa syukur tersebut juga disertai doa Rasul Paulus yakni pengharapan agar jemaat tersebut semakin lebih baik dalam karya dan persekutuannya.

Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dibawa keluar dari kegelapan menuju terang. Dalam suratnya ke jemaat Efesus, Rasul Paulus menekankan terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran (Ef 5:9). Rasul Paulus yakin sepenuhnya, Allah yang memulai pekerjaan yang baik akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (ayat 6). Dalam suratnya yang lain, dinyatakan, Ia yang menyediakan benih bagi penabur,…Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kita dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaran (2 Kor 9:10).

Nas minggu ini mengingatkan tanggungjawab kita sebagai warga gereja. Kita telah dibawa keluar ke dalam terang oleh penginjil-penginjilNya dari Eropa. Kita menerima keselamatan dari Yesus Kristus melalui langkah hebat pengorbanan mereka. Tanpa lelah hingga berita keselamatan itu tersebar ke seluruh puak-puak di kawasan Danau Toba. Semangat penginjilan di awal berdirinya gereja di tanah Batak juga begitu tinggi dan berbuah ke Mentawai, kini tampaknya sirna. Terang itu telah tersembunyi dan tidak bercahaya lagi bagi banyak orang (Mat 5:15).

Rasul Paulus berdoa sekaligus mengingatkan kita pentingnya berhikmat, yakni pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga dapat memilih apa yang baik (ayat 9b-10). Jemaat tidak hanya menerima berkat dan pelayanan tetapi juga terlibat dalam pelayanan dan menjadi berkat bagi sesama. Pelayanan dan dukungan terhadap penginjilan ke luar tidak hilang terabaikan. Memberi tidak sekedar memberi, tetapi dengan berhikmat. Kebenaran yang kita terima pun teruji dan terbukti dengan ikut terlibat dalam dukungan dan pelayanan penginjilan.

Jangan sampai terlena dalam kemalasan terlebih dalam keserakahan yang fokus pada diri sendiri semata. Kehidupan tampak menuntut berlebih, tetapi orang berhikmat memahami arti cukup dan menyisakan bagi orang lain. Perasaan syukur dan kasih khususnya bagi sesama bukan sekedar pengetahuan, tetapi juga tindakan dan perbuatan nyata (1Yoh 3:18). Memuliakan dan memuji Allah dalam nas ini ditekankan dengan berbuah kebenaran. Rasul Paulus mengingatkan tujuannya yang sangat penting, yakni agar kita kelak jangan sampai bercacat di hadapan Kristus Yesus. “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa” (Yak 4:17). Tetap bersyukur dan berkarya dalam penginjilan keluar gereja. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.

Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Umum Gaja Toba

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!