Melakukan Perjumpaan
Firman Tuhan hari ini, Minggu Epifani atau minggu penampakan Tuhan, Ef 3:1-12, bercerita tentang rahasia panggilan orang-orang bukan Yahudi. Disebut minggu penampakan Tuhan karena bayi Tuhan Yesus tampak pertama kali bagi bangsa lain, yakni saat orang Majus dari timur datang melihat dan menyembahNya.
Keselamatan datang dari bangsa Yahudi melalui Tuhan Yesus (Yoh 4:22). Rasul Paulus telah dipilih Allah sebagai salah satu untuk menyampaikan kabar baik keselamatan itu bagi bangsa bukan Yahudi (band. Gal 2:9; Rm 1:5), agar mereka menerimaNya, percaya dan taat kepadaNya. Seperti ditulis pada ayat 5, sebelumnya misi keselamatan Tuhan Yesus diartikan rasul-rasulNya hanya untuk bangsa Yahudi saja, bahkan berharap keberadaanNya untuk menyelamatkan mereka dari penjajahan Romawi (band. Yes 49:6; Gal 3:8). Tapi kini rahasia tersebut dibukakan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kita semua, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! (Kol 1:27).
Rasul Paulus yang menyebut dirinya paling hina dari para rasul, telah dianugerahkan kasih karunia, untuk memberitakan kekayaan Kristus kepada orang-orang bukan Yahudi (ayat 8). Kita juga tahu bahwa Rasul Paulus dipanggil dari seorang pembenci dan bahkam ingin membunuh para pengikut Kristus. Tetapi ketika ia menyadari dirinya telah ditangkap Kristus, ia merasa berkewajiban untuk memberitakan maksud jalan keselamatan tersebut kepada orang lain.
Kita yang baru saja disegarkan perjumpaan dengan Kristus melalui ibadah dan perayaan natal, melalui nas ini diingatkan agar kita membuat perjumpaan Kristus dengan orang-orang yang belum mengenalnya. Sebagaimana Rasul Paulus, ada kegelisahan dalam hatinya yang menyadari masih banyak saudaranya sebangsa yang belum mengenal Kristus. Panggilan itu menggelora dalam hatinya agar orang lain ikut merasakan dan menikmati anugerah keselamatan tersebut yang memang telah tersedia sebagai ahli waris, dan menjadi anggota tubuh Kristus.
Maka nas pada minggu Epifani hari ini menekankan panggilan tersebut kepada kita semua, adalah tugas kita untuk ikut ambil bagian menjadi pelayan-pelayan Allah (diakonos=diaken) dalam melakukan perjumpaan Kristus dengan orang lain yang belum mengenalnya. Tindakan tersebut bukan saja membuat diri kita menjadi buku yang terbuka dan memperlihatkan Kristus hidup dalam diri kita, tetapi juga ikut terlibat dalam misi agung Tuhan Yesus tersebut, melalui karya nyata: tenaga, waktu, dana, dan doa. Jangan sampai perjumpaan kita dengan Kristus melalui natal menjadi tidak berbuah. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.
Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Umum Gaja Toba