January 21, 2019 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi 20 Januari 2019)

Nama Baru

Firman Tuhan hari Minggu ini Yes 62:1-5 berbicara tentang keselamatan Sion yang datang kembali. Umat Israel di zaman Yesaya merasa telah ditinggalkan Allah, sunyi sepi, seperti janda atau anak dara menanti pasangan, sesuai ekspresi syair senandung di awal: “Puteri Sion tertinggal sendirian seperti pondok di kebun anggur, seperti gubuk di kebun mentimun dan seperti kota yang terkepung” (Yes 1:8).

Tuhan telah mengembalikan mereka dari pembuangan, tetapi situasi sulit masih terus dengan kuasa bangsa asing. Suara Yesaya di bagian akhir suratnya ini memberi penghiburan dan pengharapan, bahwa Tuhan telah mengampuni mereka, dan akan memulihkan mereka. “Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu” (ayat 5). Haleluya.

Pesan nas ini sangat pas untuk kita yang merindukan suatu perubahan. Itu bisa lingkup pribadi yakni seolah merasa Tuhan telah meninggalkan kita, tidak dikasihi, atau kurang diberkati. Dalam lingkup organisasi atau korporasi bahkan (suku) bangsa pun bisa terjadi, yakni belum terwujudnya tujuan visi misi. Kawasan Danau Toba, dasar visi misi Gaja Toba, misalnya, telah tertinggal begitu lama, sepi kemajuan, penuh berbagai persoalan dan keterbelakangan. Pengharapan Danau Toba bersih indah seperti Danau Loch Ness di Scotland atau Hallstatt di Austria dengan sejahtera masyarakatnya.

Janji Allah pasti, sebab kasihNya besar tiada terperi. Kita akan dibuatNya bersinar seperti cahaya dan menyala seperti suluh (ayat 1), orang lain akan melihat kita dengan nama dan status baru (ayat 2), dan keagungan baru disematkan pada kita dengan serban mahkota (ayat 3). Cepat tidaknya semua itu terjadi tentu tergantung pada respon kita, dan kemurahan hati Allah sesuai dengan keseriusan doa permohonan yang kita naikkan.

Tahun baru merupakan momen yang pas untuk memulai sesuatu yang baru. Bulan Januari bagaikan halte untuk kita beristirahat sejenak merenungkan, dan mengisi atau recharge membarui semangat dan tujuan hidup. Reorientasi kembali ke rencana Allah keberadaan kita di dunia dan sekitar, membawa pemulihan hubungan kita dengan Allah yang baik. Sebagaimana ditulis pada ayat-ayat berikutnya (6-12), Allah akan terus menjaga kita agar janjiNya menjadi nyata dengan tekun berdoa, bersyukur dan hidup kudus. Kembali kepada kita, tetapkah kita percaya dan taat dalam bekerja dengan maksudNya itu? “Berjalanlah, berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang, persiapkanlah jalan bagi umat, bukalah, bukalah jalan raya, singkirkanlah batu-batu, tegakkanlah panji-panji untuk bangsa-bangsa! (ayat 10). Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.

Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Umum Gaja Toba

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!