April 2, 2021 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi Jumat Agung, 2 April 2021)

HAMBA TUHAN YANG MENDERITA

(Yes. 52:13-53:12)

Firman Tuhan di hari besar umat Kristiani hari ini diambil dari Yes. 52:13-53:12, dengan judul perikop: Hamba TUHAN yang menderita. Nabi Yesaya sangat jelas dan tepat menuliskan nubuatan tentang turunnya Juruselamat atau Mesias untuk manusia. Namun gambaran hamba Tuhan yang diberikannya, bukanlah seperti yang dipikirkan oleh umat Israel.

Tetapi sebenarnya Allah ingin membalik cari berpikir mereka, yang beranggapan bahwa Raja dan Mesias yang datang adalah tipikal Raja Daud atau figur pahlawan dalam mitos. Allah tentu memiliki maksud akan hal itu, menegaskan bahwa kadang yang dipikirkan manusia tidak selalu sama dengan pikiran Allah. “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yes. 55:8-9).

Nabi Yesaya menggambarkan Hamba Tuhan yang datang tidak tampan, dan tidak ada semaraknya. Sebuah gambaran tentang kesederhanaan-Nya. Tetapi penderitaan-Nya dituliskan rinci dan begitu buruk: rupanya seperti bukan seperti manusia lagi, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia (52:14; 53:2b, 3). Itu terjadi karena Ia dianiaya, dihina, ditikam, penuh kesengsaraan. Tetapi Ia tidak melawan, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian (53:7). Sebuah sikap hidup berserah, tanpa banyak keluhan yang layak kita teladani dari-Nya.

Ironisnya, semua itu terjadi bukan karena kesalahan-Nya. “Tetapi sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya…. Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (53:4-6).

Sangatlah jelas bahwa hamba Tuhan yang digambarkan nabi Yesaya adalah Yesus Kristus. Proses peradilan yang panjang dan tidak adil dihadapi Tuhan Yesus, termasuk cuci tangan dan saling lempar tanggungjawab, yang membuat penderitaan Yesus semakin berat. Tetapi ini mengukuhkan, tidak ada nabi bahkan pemimpin agama lain yang mati bagi pengikutnya dan bahkan mati disalib. Itulah hamba Tuhan Yesus yang kita peringati penyaliban-Nya hari ini.

Alkitab dengan jelas menuliskan alasan Yesus harus mati, yakni agar kita hidup dan bahkan hidup kekal (Yoh. 3:16). Manusia terus berbuat dosa dan upah dosa adalah maut dan kematian. Oleh karena itu, sesuai dengan prinsip penebusan, harus ada pengganti korban agar yang percaya konsep penebusan menjadi selamat (Rm. 6:23; Ef. 1:7). Allah mau turun dari sorga dan mengosongkan diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia (Flp. 2:6-7).

Sesuai Perjanjian Lama, penghapusan dosa dan kesalahan hanya dapat dilakukan bila ada korban pengganti, berupa korban bakaran (Ola) atau korban penghapus dosa/salah (Khatta’t atau Asyam), dan ada darah yang tercurah, dan tentu utamanya didasari oleh penyesalan dan pertobatan (Im. 1-7; 2Taw. 29:23; 1Yoh. 2:2). Dengan penyesalan dan pertobatan, maka kita layak mendapat pengampunan atas dosa-dosa yang terjadi (Kol. 1:14).

Hal lainnya, Yesus mati agar menjadi teladan bagi kita dengan kesetiaan-Nya (Flp. 2:8). Tuhan Yesus sadar akan melewati penderitaan yang tidak tertahankan itu, sehingga Dia sampai mengatakan, “biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku”, dan kemudian ditambahkan-Nya, “…tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Mat. 26:39).

Itulah yang kita peringati hari ini, tentang kasih dan kebesaran Tuhan Yesus, yang menderita dan mati bagi kita agar kita selamat. Respon terbaik kita adalah, ikut melayani Dia melalui kesaksian tentang kasih dan kuasa-Nya, serta menjadi berkat bagi orang lain. Dan Ia berpesan, agar kita memperingati, merayakan, dan menerima tugas tanggungjawab tersebut dengan mengikuti perjamuan kudus hari ini (1Kor. 11:23-26). Selamat beribadah dan mengikuti perjamuan kudus. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.

Bacaan tentang penderitaan Tuhan Yesus sejak ditangkap hingga disalibkan, silahkan klik www.kabardaribukit.org

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!