August 13, 2023 roy

KABAR DARI BUKIT (Edisi 13 Agustus 2023)

IRI HATI DAN KENAL DIRI

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

”Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya….” (Kej. 37:4a)

Salah satu kunci keberhasilan dalam hidup adalah mengenal diri sendiri dengan baik, melalui penilaian jujur dan metode yang benar. Dengan kenal diri, maka seseorang akan lebih siap dalam mengembangkan diri. Dan yang lebih positif lagi, tidak akan muncul rasa iri hati, cemburu dan dengki.

Firman Tuhan di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Kej. 37:1-4, 12-28. Ini kisah hidup Yusuf anak Yakub bersama saudaranya; yang mungkin kita banyak tahu saat ikut Sekolah Minggu dulu. Yusuf anak kesayangan Yakub, suka diberi jubah yang maha indah (ay. 3). Belum lagi Yusuf suka mengadu tentang kejahatan saudara-saudaranya (ay. 2). Puncaknya, Yusuf bercerita tentang dua mimpinya bahwa saudara-saudaranya kelak akan menyembah dia (ay. 5-10). Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya (ay. 11). Saudara-saudaranya pun bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya (ay. 18).

Menurut R. Adinda (www.gramedia.com/best-seller/penyebab-orang-merasa-iri/), ada sebelas penyebab orang iri hati, yakni:

1. Melihat seseorang dari tampak luarnya saja
2. Merasa tersaingi
3. Ingin menjadi sama, tetapi tidak bisa
4. Merasa orang lain lebih tinggi
5. Tidak suka saat melihat orang lain bahagia
6. Menganggap orang yang diiri adalah musuhnya
7. Tidak suka melihat keberhasilan yang orang lain dapatkan
8. Suka menganggap remeh
9. Tidak mau merasa kalah
10. Orang lain memiliki kelebihan yang tak dimiliki olehnya
11. Memiliki hati yang tidak bersih

Menurut R.B. Sheridan, “tidak ada nafsu yang begitu kuat berakar di hati manusia seperti iri hati.” Alkitab mengingatkan, “Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu?” (Ams. 27:4); “Iri hati membusukkan tulang” (Ams. 14:30b); “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat” (Yak. 3:16). Agustinus Hippo bahkan menyebut iri hati sebagai dosa yang kejam.

Oleh karena itu iri hati, rasa cemburu dan dengki perlu dikendalikan. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah pengenalan diri sendiri: siapa kita di hadapan Tuhan. Apa maksud Tuhan dengan keberadaan kita, dan juga orang lain? Kedua, melakukan evaluasi diri untuk mengenal dan mengetahui talenta dan karunia rohani yang Tuhan berikan. Ada banyak metode, seperti analisis SWOT (melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) atas diri sendiri.

Metoda lain yang populer yakni dengan Jendela Johari. Ini membantu mengetahui diri sendiri, dengan menilik hubungan diri dan orang lain yang lebih baik. Melalui empat kotak jendela yang ada, kita menuliskan hal-hal yang sudah kita ketahui dan tidak ketahui tentang diri sendiri, termasuk wilayah titik buta (blind spot) yang masih harus dikenali.

Langkah ketiga adalah selalu mengucap syukur atas anugerah dan berkat yang Tuhan berikan pada kita. Jika ingin perubahan, mintalah dalam doa dan terus berusaha. Kembangkan potensi yang sudah ada. Tidak ada manfaat mengurus orang lain, dan kita tahu tidak membawa pengaruh pada dirinya. Justru iri hati tidak membawa hal positip dalam diri kita, sebaliknya menjadi sumber ketidakbahagiaan.

Terakhir, jangan terlalu membandingkan diri dengan orang lain. Ojo dibandingke, kata penyanyi cilik Farel Prayoga. Sebagaimana Yusuf, tangan Tuhan terus bekerja pada diri seseorang sesuai rencana-Nya. Melalui Ruben abangnya yang mengusulkan Yusuf dijual saja jangan dibunuh, teman sepenjara Yusuf yang bercerita tentang keahlian Yusuf sebagai penafsir mimpi, kemudian melalui Potifar majikannya. Apa pun penilaian orang lain dan masalah yang diperbuat, tangan Tuhan akan bekerja memberi jalan keluar. Maka sebagai pengikut Kristus, buanglah irihati, cemburu apalagi rasa dengki. Tetaplah bersyukur (1Tes. 5:18) dan lakukan hal baik bagi Tuhan dan sesama (Mat. 22:37-39).

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

Tuhan Yesus memberkati, amin. 🙏

Renungan paralel menurut leksionari hari Minggu ini: Tuhan, Tolonglah Saya! (Mat. 14:22-33) dan Barangsiapa Berseru Kepada Tuhan, akan Diselamatkan (Rm. 10:5-15) silahkan klik www.kabardaribukit.org

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!