May 1, 2025 roy

PENDAMPINGAN DESA WISATA – MEAT

Groundbreaking Pembangunan Cabin/Villa Wisata Desa Meat Bersama GAJA TOBA Wilayah Selatan Kaldera | Kamis, 1 Mei 2025 | pukul 09.00 WIB – Selesai | Lokasi Pembangunan Cabin/Villa Wisata, Bibir Danau Toba, Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Sejak pertengahan tahun 2024, GAJA TOBA Wilayah Selatan Kaldera—komunitas alumni Institut Teknologi Bandung asal kawasan Danau Toba—telah melaksanakan program pendampingan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal di Desa Wisata Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba.

Upaya yang kami lakukan meliputi:

  • Mengaktifkan infrastruktur wisata desa yang selama ini kurang optimal, sehingga manfaat ekonominya belum terasa oleh masyarakat.
  • Mengelola bangunan yang mulai rusak akibat minim perawatan, bekerja sama dengan Pemerintah Desa.
  • Mendirikan booth UMKM F&B lengkap dengan peralatan, bekerja sama dengan Toba Experience.
  • Melatih pemuda setempat dalam pembuatan makanan dan minuman, serta meningkatkan perawatan kawasan dan promosi.
  • Mendorong para pemuda warga setempat yang bekerja di booth UMKM untuk terus melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka.
  • Mensubsidi biaya operasional hingga atraksi dan fasilitas pendukung lainnya berhasil ditambahkan.

“Doa yang terjawab”

Menjadi pengharapan kami dalam setiap langkah pelayanan ini, yang selalu kami laporkan secara rutin kepada anggota Gaja Toba maupun publikasi di media online. Agar kiranya program ini akan mendapat dukungan dari para anggota Gaja Toba maupun perantau lainnya.

Akhirnya doa itu pun terjawab. Pendampingan konsisten dari pengurus Wilayah Selatan Gaja Toba menarik perhatian salah satu senior kami, Jonner Napitupulu GT82, yang istrinya, Emma br. Siahaan, berasal dari Desa Meat. Dengan antusias, beliau memberikan dukungan berupa meja dan kursi baru untuk fasilitas pelayanan desa, serta komputer untuk sistem kasir digital.

Pada saat serah terima bantuan tersebut, Bapak Jonner juga menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan 10 unit villa wisata di Desa Meat, bekerja sama dengan Pemerintah Desa. Bahkan, beliau langsung memesan 2 unit villa sebagai komitmen nyata terhadap pengembangan kawasan ini. Sejak saat itu, persiapan untuk membangun villa ini mulai dilakukan, termasuk beberapa pertemuan dengan para perantau dari Desa Meat yang diinisiasi oleh Gaja Toba di Medan.

Pada April 2025, Desa Meat menerima kunjungan dari dua gubernur—Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoandra—yang didampingi oleh Bupati Toba Effendi Napitupulu. Dalam kunjungan ini, mereka duduk di meja dan kursi sumbangan Gaja Toba, menandai momentum strategis. Kunjungan tersebut menegaskan kesiapan kita untuk memulai groundbreaking pembangunan villa pada 1 Mei 2025.

Berbagai rentetan peristiwa yang sudah dijalani Gaja Toba dalam pelayanan di Desa Meat, segala kesulitan dan dukungan yang akhirnya diterima, akhirnya membuka harapan baru, bahwa kolaborasi yang baik antara perantau dan pemerintah desa, dengan pengelolaan yang profesional memiliki potensi berhasil yang tinggi. Ini adalah optimisme, bahwa bentuk kerja sama yang sudah terjadi di Desa Meat ini, bisa menjadi percontohan untuk direplika di desa-desa lain. Karena anggota Gaja Toba berasal dari seluruh kabupaten dan kota yang berasal dari kawasan Danau Toba.

Ini juga bisa menjadi momentum positif Gaja Toba, agar mulai memusatkan pelayanannya di basis kampung halaman masing-masing. Di mana dukungan awal berbasis sosial, karena Gaja Toba tidak boleh berbisnis, pada akhirnya mampu mendorong lahirnya usaha/bisnis yang menguntungkan, yang bernafaskan pemberdayaan masyarakat, menjaga kelestarian budaya dan alam. Usaha inilah yang kemudian melanjutkan inisiasi awal yang sudah dimulai oleh Gaja Toba.

Acara ini merupakan tonggak penting dari kolaborasi antara Pemerintah Desa Meat, Gaja Toba, dan para mitra yang peduli terhadap pembangunan berkelanjutan di kawasan Danau Toba. Pembangunan unit cabin/villa wisata ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan ekonomi desa melalui sektor pariwisata, dengan skema Built-Operate-Transfer yang berpihak kepada kepemilikan masyarakat.

Lebih dari itu, inisiatif ini sejalan dan turut mendukung arah kebijakan pembangunan Pemerintah Kabupaten Toba dalam mengembangkan potensi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata. Oleh karena itu, kolaborasi yang kuat antara komunitas, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan bersama.

Tagged:

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!