KABAR DARI BUKIT (Edisi 23 Juli 2023)

MITOS, MIMPI DAN TANTANGAN

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

”Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya” (Kej. 28:16b)

Setiap bangsa atau suku bangsa biasanya mempunyai mitos. Ini sering dipakai untuk memberi motivasi kepada anak cucu tentang kehebatan leluhur mereka. Tentu itu baik dan sah-sah saja serta tidak ada yang salah. Yang kemudian menjadi masalah, jika mitos dijadikan tameng kebanggaan dan mendapatkan keistimewaan, padahal nihil usaha dan prestasi kosong.

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Kej. 28:10-19a. Judul perikopnya: Mimpi Yakub di Betel. Latar belakangnya, Yakub setelah menipu Esau abangnya tentang hak kesulungan, akhirnya melarikan diri ketakutan. Dalam pelarian itulah ia bermimpi, melihat sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: …. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, …, olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat (ay. 12-14). Ini janji Tuhan yang merupakan pengulangan janji berkat kepada kakeknya, Abraham (Kej. 12:1-3; 15:5; 17:1-8). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 16 Juli 2023)

AKAL BUDI, MORAL DAN ETIKA

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

”Tetapi kata Yakub: “Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu.” Sahut Esau: “Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?” (Kej. 25:31-32)

Di masa kecil di Sumatera Utara, sering dalam perbincangan muncul perkataan, “Ah, Yahudinya kau!”. Ini biasanya dilontarkan kepada seseorang yang pelit, pintar “ngeles”, dan banyak tipu muslihat. Mungkin ini bersumber dari kisah Yakub yang melakukan tipu muslihat terhadap abangnya Esau.

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu berbahagia ini adalah Kej. 25:19-34. Ini kisah keturunan Ishak yakni Esau dan Yakub yang lahir kembar. Esau disayang oleh bapaknya dan Yakub disayang ibunya (ay. 28). Yakub sangat cerdik dan memanfaatkan kelemahan Esau. Ia meminta hak kesulungan dengan hanya menukarkannya dengan sup kacang merah. Yakub sampai meminta Esau bersumpah (ay. 33). Namun untuk lebih yakin, Yakub dibantu oleh ibunya kemudian mengelabui Ishak. Dengan memakai kulit berbulu, Yakub mendekat mengaku sebagai Esau yang badannya berbulu. Ishak yang sudah tua dan rabun, meski ragu, akhirnya memberkati Yakub sebagai anak sulung (Kej. 27.18-29)

Apa yang kita lihat dari perilaku Yakub tadi? Saya jadi ingat buku yang ditulis Ibu Pdt. Dr. Dorothy I. Marx, dosen agama ITB dan mentor saya yang berjudul Itu kan, boleh?. Buku ini mengulas perilaku manusia yang melonggarkan standar etika dan kebenaran Alkitab demi memenuhi keinginan daging dan nafsu, berkompromi terhadap aborsi, peceraian, korupsi, perzinahan dan lainnya. Maka kita dapat melihat Yakub melalui nas ini yang melakukan tipu muslihat agar dirinya diuntungkan, mendapatkan hak kesulungan yang bagi umat Israel sangat penting, meski hal itu telah dinubuatkan sebelumnya (Kej. 25:23). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 9 Juli 2023)

JODOH DAN TUHAN

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

”Dan mereka memberkati Ribka, kata mereka kepadanya: “Saudara kami, moga-moga engkau menjadi beribu-ribu laksa” (Kej. 24:60a)

Kisah perjalanan Abraham, Ishak, Yakub hingga Yusuf dijual ke Mesir, rasanya masih melekat di kepala dari guru sekolah minggu saya. Kisah yang menarik, penuh petualangan, terlebih ada berbagai kisah cinta dan dinamika kehidupan. Bagaikan sinetron berseri, tiap minggu kita penasaran lanjutannya, membuat sekolah minggu menjadi kegiatan yang sering dinantikan.

Firman Tuhan hari Minggu yang berbahagia ini adalah Kej. 24:34-67. Ini kisah Abraham mencari istri untuk Ishak, anaknya. Sara baru meninggal. Seperti orang Batak zaman dahulu, orang Israel saat itu mencari istri diutamakan dari kerabatnya. Abraham pun mengutus hambanya Eliezer untuk mencari pasangan Ishak, dengan disumpah agar tidak melenceng.

Setelah menempuh perjalanan jauh, Eliezer kehausan, dan menemukan sumur. Ia kemudian meminta tanda dari Tuhan, berdoa: “Apabila seorang gadis datang ke luar untuk menimba air dan aku berkata kepadanya: Tolong berikan aku minum air sedikit dari buyungmu itu, dan ia menjawab: Minumlah, dan untuk unta-untamu juga akan kutimba air, – dialah kiranya isteri, yang telah TUHAN tentukan bagi anak tuanku itu” (ay. 43-44).

Ternyata seorang gadis, Ribka, melakukan sesuai tanda tadi. Ribka pun menjadi pilihan Eliezer, setelah ia diajak bermalam di rumah ayahnya, Betuel. Keluarga Ribka tidak menolak dan percaya petunjuk Tuhan tersebut. Maka Eliezer memberi perhiasan emas dan perak serta pakaian kebesaran sebagai mahar dan membawa Ribka pulang (ay. 53-59). Ishak dan Ribka menikah, kemudian memperoleh anak yang salah satunya adalah Yakub. Keturunan Yakub ada 12 orang yang menjadi induk suku bangsa Israel. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 2 Juli 2023)

PEMIMPIN PENYESAT

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

”Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN” (Yer. 28:9)

Bagaimana membedakan gereja atau hamba Tuhan yang benar? Kadang kita dikejutkan dengan berita satu-dua gereja yang dianggap sesat, seperti gereja Pdt. Jones di Amerika Selatan, Pdt. Sibuea di Bandung, Pdt. Jung Myung Seok di Korea, dan lainnya. Bagaimana pula membedakan seorang pemimpin yang baik dan benar, agar umat atau anggota tidak ikut tersesat?

Tentu saja itu tidak mudah. Apalagi sering kali kita manusia memakai ukuran dunia, seperti populer dan pandai berkhotbah, banyak pengikut atau penggemarnya, kaya dan berlimpah materi, dan lainnya. Maka hal itu membuat susah diujinya.

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Yer. 28:5-17. Ini kisah pertentangan nabi Yeremia dengan nabi Hananya, yang bernubuat bahwa umat Israel hanya dua tahun saja dibuang ke Babel. Oleh karena itu ia berkata, perkakas-perkakas rumah TUHAN akan mampu dikembalikannya (ay. 11-12). Yeremia sebaliknya mengatakan, bahwa pembuangan ke Babel akan berlangsung lama. Dan, terbukti berlangsung 70 tahun.

Melalu nas ini kita dapat belajar tentang menguji gereja atau hamba Tuhan dengan beberapa cara. Pertama, nabi yang baik dan benar mestilah membawa damai, seperti dituliskannya, “Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN” (ay. 9). Oleh karena itu hamba Tuhan atau pemimpin yang membawa permusuhan dan perpecahan, pembenci, sikap dan tindakannya tidak berdasar kasih, jelas bukanlah hamba Tuhan atau pemimpin yang baik dan benar. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 25 Juni 2023)

ISHAK, ISMAEL DAN KITA

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

”Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; …, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak” (Kej. 21:12)

Agama “Samawi” dikenal sebagai tiga agama yang berlatar belakang Abraham, yakni Yahudi, Kristen dan Islam. Samawi berarti sumbernya dari “wahyu” sorga, dan kadang ketiga agama ini disebut juga dengan Abrahamik. Agama Samawi dibedakan dengan agama “Ardhi” yang dianggap lebih bersumber dari hikmat manusia, budaya dan tradisi, seperti Hindu, Buddha dan lainnya, dan tidak mengenal nabi atau rasul.

Dua agama Samawi yakni Kristen dan Islam menjadi besar karena buah penyebarannya sesuai doktrin yang dianut, sementara agama Yahudi lebih “tertutup” karena terkait etnis. Hubungan ketiga agama ini tidak selalu mulus, kadang ada gesekan dan bahkan bentrokan keras. Kita tahu Perang Salib, saat Paus Urbanus II dan Kaisar Bizantium Alexius Komnenus memerintahkan pasukan mereka untuk bergerak merebut kembali Yerusalem yang saat itu sudah dikuasai oleh umat Islam (Bani Saljuk); yang membatasi umat Kristen beribadah disana. Tentu ada faktor politik dan ekonomi sebagai penyebab lainnya.

Firman Tuhan di hari Minggu yang berbahagia ini dari Kej. 21:8-21. Ini kisah tentang Abraham yang diminta oleh Sarah istrinya untuk mengusir Hagar, budak yang menjadi istrinya saat Sarah belum mempunyai anak. Setelah Ishak anak Sarah lahir, timbul kecemburuan dan ketakutan Sarah, Ismael anak Hagar akan menjadi ahli waris (ay. 10). Read more

RAPAT ANGGOTA 2023

Rapat Anggota
Kandidat

 

Pada hari ini, Sabtu tanggal 24 Juni 2023, Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS) melakukan Rapat Anggota dengan agenda Laporan Pertanggung Jawaban Badan Pengurus Harian (BPH) dan Dewan periode 2020-2023 dan Pemilihan Ketua Umum Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS) periode 2023-2026, dengan hasil pemilihan sebagai berikut:

Menetapkan Sdr. Budi Situmorang (PL-84) sebagai Ketua Umum Perkumpulan Gaja Toba Semesta terpilih dari 4 (empat) orang kandidat, berdasarkan hasil pemilihan secara pemungutan suara / voting dengan kandidat, dan perolehan suara sebagai berikut:

  1. Sdr. Eko Pardede (EL-2000) dengan perolehan suara sebanyak 0 suara (dalam hal ini mengundurkan diri);
  2. Sdr. Toni P Sianipar (AR-80) dengan perolehan suara sebanyak 0 suara (dalam hal ini mengundurkan diri);
  3. Sdr. Sahat Sihombing (PL-85) dengan perolehan suara sebanyak 94 (sembilan puluh empat) suara;
  4. Sdr. Budi Situmorang (PL-84) dengan perolehan suara sebanyak 112 (seratus dua belas) suara;
  5. Suara tidak sah sebanyak 24 (dua puluh empat) suara.

Dengan anggota Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS) yang hadir sebanyak 230 (dua ratus tiga puluh) orang.

Selanjutnya kepada Ketua Umum Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS) terpilih dan Tim Formatur terpilih diberikan amanah untuk menyusun kelengkapan Badan Pengurus Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS).

Jakarta, 24 Juni 2023
Panitia Pelaksana Rapat Anggota

Andy Siahaan – Ketua
Dion Sirait – Sekretaris

KABAR DARI BUKIT (Edisi 18 Juni 2023)

JANJI, KEBAIKAN DAN MUKJIZAT

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

”Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?” (Kej. 18:14)

Firman Tuhan di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Kej. 18:1-15. Judul perikopnya: Allah mengulangi menjanjikan seorang anak laki-laki kepada Abraham. Mengulangi berarti kedua, karena Tuhan telah memberikan sebelumnya di Kej. 13:16: “Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya” (bdk. Kej. 22:17, keturunanmu seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut).

Untuk kita, apakah sudah merasa memiliki janji Tuhan? Atau, hanya sebatas janji-Nya akan memberi hidup kekal masuk sorga dengan percaya dan taat kepada-Nya? Bagaimana dengan mukjizat, apakah ada janji Tuhan tentang pengharapan dan pergumulan dalam kehidupan kita sehari-hari? Ya, untuk ini memang perlu iman yang kuat bahwa Tuhan mau dan mampu serta berkuasa memenuhi janji-Nya kepada orang percaya.

Kegagalan memiliki janji biasanya karena kita tidak dapat melihat dan merasakan Tuhan itu ADA, Maha Kuasa, Mahahadir, dan IA ingin campur tangan dalam kehidupan semua orang. Jika seseorang tidak percaya Tuhan ada, ya disayangkan; cuek tidak peduli, ya tidak masalah; tetapi IA tetap berkuasa dalam kehidupan semua, termasuk yang tidak percaya. Namun bagi orang yang berpikir baik dan benar, banyak hal yang kita tidak mampu mengerti jalannya kehidupan ini. Tidak mungkin juga kita mampu memahami semua yang terjadi. Oleh karena itu, benar, Tuhan adalah jawaban untuk hal yang tidak dapat kita pahami. Read more

Pencalonan Ketua Umum BPH-PGTS Periode 2023-2026

Pengumuman Penting!

Syalom..

Kepada Seluruh Anggota Gaja Toba,
Dalam waktu dekat, masa kepengurusan periode 2020-2023 Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS) akan berakhir.
Oleh karena itu, akan diadakan Rapat Anggota untuk memilih Ketua Umum baru yang akan membentuk kepengurusan periode 2023-2026.
Kami mengundang seluruh anggota PGTS untuk berpartisipasi dalam proses demokratis ini dengan mengusulkan bakal calon Ketua Umum yang memenuhi syarat.

Berikut adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon Ketua Umum:
1. Anggota biasa PGTS.
2. Memiliki pengalaman ikut serta dalam kepengurusan PGTS (BPH/Dewan) atau kegiatan/program yang dilaksanakan oleh Gaja Toba.
3. Tidak sedang dalam proses hukum.

Jika Anda atau ada anggota yang Anda kenal yang memenuhi kriteria di atas, kami mengundang Anda untuk mengisi formulir pencalonan yang dapat diunduh dari laman:

FORM CALON KETUM

Setelah mengisi formulir, silakan kembalikan melalui email ke panitia di rapatanggota@gajatoba.org paling lambat pada tanggal 21 Juni 2023.

Rapat Anggota yang akan memilih Ketua Umum baru diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal: Sabtu, 24 Juni 2023
Pukul: 11.00 – 15.00 WIB
Tempat: Ruang Prambanan, Kementerian ATR/BPN, Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Online : Aplikasi Zoom (Meeting ID: 890 1108 7740 – Passcode: 131392)

Kami sangat mengharapkan kehadiran dan partisipasi aktif Anda dalam acara ini, karena suara dan pendapat setiap anggota sangat penting bagi kemajuan Gaja Toba.

Salam hormat,

Panitia Rapat Anggota 2023
Perkumpulan Gaja Toba Semesta

Andy Siahaan / IF’97 – Ketua
Dion Sirait / IF’09 – Sekretaris

KABA DARI BUKIT (Edisi 11 Juni 2023)

TOPENG BURUK MANUSIA

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

”Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi” (Hos. 6:3)

Masalah berpura-pura banyak dibahas dalam Alkitab. Oleh karena itu topik ini beberapa kali muncul dalam sistem khotbah leksionari. KBBI menyebutkan berpura-pura artinya berlagak, tidak sesungguhnya, kemunafikan; hakekatnya berbohong dan bersandiwara. Webster Meriam mendefiniskan kemunafikan sebagai seseorang yang mengenakan penampilan palsu …, bertindak bertentangan dengan keyakinan atau perasaan yang dinyatakan.

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini adalah Hos. 5:15-6:6. Judul perikopnya: Pertobatan yang pura-pura dari pihak orang Israel. Dituliskan, “Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar” (ay. 4). Jelas, Allah membenci kepura-puraan yang dipertunjukkan oleh umat Israel.

Dalam nas ini dan berikutnya, diberikan contoh perbuatan umat yang tidak disukai Tuhan: ibadah aspek lahiriah saja, membawa persembahan yang bagus-enak tetapi hatinya tidak tulus (ay. 4-6). Lebih mengerikan lagi, para imam merampok dan melakukan perbuatan bersundal menjijikkan (ay. 7-10; 7:1-7). Read more

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!