KABAR DARI BUKIT (Edisi 27 November 2022)

JALAN DI KEGELAPAN

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem (Yes. 2:3b)

Salam dalam kasih Kristus.
Dalam buku Jhon S. Feinberg Masih Relevankah PL di Era PB, salah satu penulisnya mengatakan bahwa Alkitab paling baik dipahami dalam lingkup gereja. Sisi lainnya, Yesus Kristus adalah puncak kebenaran rohani (Ibr. 1:1-3). Ia adalah sarana menuju kesatuan dengan Allah. Sebagai Tuhan, Dia juga merupakan tujuan kita. Amin.

Firman Tuhan bagi kita di Minggu Adven I ini, diambil dari kitab Yes. 2:1-5. Judul perikopnya: Sion sebagai pusat kerajaan damai. Ini adalah nubuatan Yesaya tentang datangnya Mesias, puncak pengharapan umat Yahudi. Pada saat kedatangan-Nya, “rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana. Dan banyak suku bangsa akan datang” (ay. 2-3a).

Gambaran ini berbeda dalam Perjanjian Baru. Rumah Tuhan bukan lagi berupa bangunan menjulang megah di gunung, tetapi berada di dalam hati setiap orang percaya, tempat Roh Kudus bersemayam dan memimpin hidup orang percaya. “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1Kor. 3:16).

Demikian juga rumah Tuhan atau gereja, bukan hanya dalam pengertian fisik bangunan, melainkan gereja lebih kepada organisme hidup, kumpulan orang percaya yang dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar (Ef. 5:8; Kol. 1:13; 1Pet. 2:9) Read more

Kaldera Toba Marathon Festival 2022

Tobamar
Tobamar
Tobamar

Kaldera Toba Marathon Festival 2022
di Balige, Kab. Toba, kerjasama IA-ITB, Pemkab. Toba, BPODT, Gaja Toba, dan IT-DEL.
Start dari depan Kantor Bupati Toba, kurang lebih 1400 pelari yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, terdiri dari Full Marathon sepanjang 42 km, Half Marathon 21 km, lari 10 km dan 5 km, melewati rute beberapa obyek wisata Kabupaten Toba, antara lain Bukit Singgolom, Lumban Silintong dan Lumban Bulbul.

KABAR DARI BUKIT (Edisi 20 November 2022)

MENGHINDARI SESAT

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri (Yer. 23:5)

Salam dalam kasih Kristus.
Firman Tuhan bagi kita di Minggu Kristus Raja hari ini, diambil dari kitab Yer. 23:1-6. Ini Janji tentang Tunas Daud yang adil. Memang ini minggu terakhir dalam kalender gereja yang mengikuti leksionari. Minggu depan kita memasuki masa Adven, sebelum merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus di dunia.

Dalam PB dikatakan Yesus datang untuk memberitakan pertobatan “sebab Kerajaan Sorga sudah dekat” (Mat. 4:17), dan menyampaikan kabar baik dan tahun rahmat, serta pembebasaan bagi orang miskin, tertawan dan tertindas, serta pemulihan orang buta (Luk. 4:18-19).

Nas minggu ini meneguhkan kedatangan Tuhan dengan alasan berbeda, tapi menguatkan. Yesus datang sebab para gembala umat Israel, dari raja, nabi, imam, guru dan lainnya telah gagal menggembalakan; domba-domba Israel hilang dan terserak. “Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak menjaganya” (ay. 2). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 13 November 2022)

BERSYUKUR DAN BERTANGGUNGJAWAB

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku! (Yes. 12:2)

Salam dalam kasih Kristus.
Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu berbahagia ini, diambil dari kitab Yes. 12 yang berisi enam ayat. Tema pokoknya: “Nyanyian syukur atas keselamatan”. Ini pujian bangsa Israel kepada Allah atas kesetiaan dan pemenuhan janji-Nya, meski kadang Allah murka dan menghukum; dan kita juga saat ini bersyukur telah diselamatkan melalui Tuhan Yesus, penggenapan semua janji-Nya.

Alkitab menegaskan bahwa setiap manusia dipanggil untuk dua hal. Pertama, dalam Rm. 8, kita dipanggil untuk masuk ke dalam keselamatan dan kebenaran di dalam Kristus. Kedua, pada Kej 1:28, sejak awal bumi dibentuk, manusia dpanggil menerima mandat budaya, mengelola bumi dan juga beranak cucu. Pada 1Kor. 12, dituliskan panggilan berkarya sesuai talenta dan karunia rohani yang diberikan.

Mungkin kita belum melakukan panggilan itu secara optimal, atau sering gagal, terlebih dengan godaan dunia dan iblis serta ego ingin ditinggikan. Kadang kita mengalami masa-masa sulit, seperti permasalahan keluarga, pekerjaan atau organisasi, atau bahkan sakit-penyakit atau dampak covid terhadap pekerjaan dan lainnya. Masalah selalu ada, pergumulan datang, tetapi Allah setia dan penuh kasih. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 6 November 2022)

KUATKANLAH HATIMU

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri (Hag. 2:4)

Salam dalam kasih Kristus.
Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu berbahagia ini, diambil dari kitab Hagai 1:15b-2:9. Renungan kita sesuai kalender gerejawi masih dari Perjanjian Lama leksionari tahun C, yang kini bersisa dua minggu lagi. Selanjutnya kita akan masuk ke Minggu Adven dan memulai leksionari tahun A.

Nabi Hagai adalah salah satu yang sempat menikmati Bait Allah yang dibangun Raja Salomo dengan megahnya. Bait ini kemudian dihancurkan Nebukadnezar setelah menduduki Israel, dan penduduknya dibuang ke Babel. Kekaisaran Babel kemudian ditaklukkan oleh kekaisaran Persia. Raja Koresh, penguasa baru, yang hatinya telah digerakkan oleh Tuhan, menyetujui pembangunan kembali bait Allah tersebut, dan meminta pulang ke Yerusalem sebagian kecil orang untuk membangunnya (Ez. 1:1). Namun orang Samaria dan bangsa lain sekitarnya, menentang pembangunan ini, yang membuat orang Israel menjadi lesu dan pembangunannya terhenti (Ez. 4:24).

Nabi Hagai kemudian dipanggil oleh Tuhan untuk menyampaikan pesan kepada gubernur Zerubabel, imam besar Yoshua, dan rakyat negeri, agar pembangunan bait Allah diteruskan. “Kuatkanlah hatimu,” sampai dinyatakan tiga kali, agar umat semangat dan tidak kendor hati. “Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam” (ay. 4). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 30 Oktober 2022)

IMAN DAN DUA CARA BERSERAH

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya (Hab. 2:4)

Salam dalam kasih Kristus.
Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu berbahagia ini dari Hab. 1:1-4; 2:1-4. Nas ini dari dua pasal: pertama, berbicara tentang keluhan nabi karena ketidaksetiaan; dan pasal kedua tentang orang yang benar akan hidup oleh karena percayanya. Perikop terakhir ini sama dengan kitab PB yang menuliskan, “Orang benar akan hidup oleh iman” (Rm. 1:17; Gal. 3:11; Ibr. 10:38).

Saya tertarik pada sebuah postingan di grup WA yang menuliskan, “aku menyerahkan pergumulanku kepada Tuhan.” Saya tidak tahu persis masalah dan pergumulannya, tetapi saya perlu sampaikan bahwa pernyataan itu bisa benar dan bisa salah. Kenapa? Karena iman yang salah akan menghasilkan sikap dan perbuatan yang salah.

Ketika dihadapkan pada masalah atau pergumulan, ada dua cara untuk kita berserah kepada Tuhan; keduanya tetap dalam bingkai iman yakni kita percaya Tuhan ada dan mampu menolong kita. Cara pertama berserah, melalui pikiran atau kecerdasan intelektual. Melalui pikiran kita dapat bertanya: mengapa hal itu terjadi? Apa yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikannya? Contoh sederhana. Jika sakit batuk, minumlah obat batuk, tentu diiringi doa. Tidak elok kita meminta Tuhan langsung membereskan semua masalah, padahal kita mampu melakukan sesuatu. Jangan juga cepat berkeluh seperti nas minggu ini: “Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, …. Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan?” (ay. 2-3). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 23 Oktober 2022)

MENYAMBUT PELANGI

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan (Yoel 2:32)

Salam dalam kasih Kristus.
Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Yoel 2:23-32. Nas ini dua bagian: pertama tentang “Janji Tuhan kepada bangsa yang bertobat” (ay. 18-27); dan kedua, tentang “Hari Tuhan” (ay. 28-32). Bangsa Israel telah menderita oleh hukuman, dan Tuhan menyesal (ay. 13). Maka melalui Nabi Yoel, Allah memberi janji jika mereka bertobat, melalui hati yang koyak berefleksi dari pengalaman buruknya.

Allah menjanjikan pemulihan sisi materi dan sisi rohani. Firman-Nya, “Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, ….” (ay. 23-24). Pada sisi rohani Allah berfirman, “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, …, Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi” (ay. 28, 30).

Badai pasti berlalu. Demikianlah kecendrungan pandemi covid saat ini. Tatkala varian Omicron yang lebih “lemah” muncul, dan penduduk semakin banyak yang divaksin, kehidupan seakan kembali mulai normal. Mal, pasar, pesta di gedung, jalanan, mulai ramai kembali. Tetapi kita tidak boleh terlena; selain waspada, kita perlu mencari hikmah dari badai covid tersebut. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 16 Oktober 2022)

RINDU PERUBAHAN

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku (Yer. 31:33)

Salam dalam kasih Kristus.
Setelah beberapa minggu lalu firman Tuhan yang diberikan bagi kita tentang penghukuman (bangsa Israel), kini kabar baik disampaikan Nabi Yeremia. “Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir” (ay. 31-32a).

Sebagai orang tua, ketika anak kita berperilaku tidak seperti yang kita kehendaki dan jauh dari firman Tuhan, kita merasa kecewa, marah dan mungkin menghukum. Tetapi semarah-marahnya, hati kita akan berbalik ketika melihat anak semakin menderita, memelas; dan di sisi lain, kita melihat mereka jatuh terjebak dan tidak berdaya, kalah melawan hasrat dunia dan kedagingan. Mereka pasti rindu akan pemulihan dan perubahan. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 9 Oktober 2022)

KEKUATAN BERFIKIR POSITIF

Pdt. Em. Ramles M. Silalahi

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yer. 29:11)

Salam dalam kasih Kristus.
Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu berbahagia ini, Yer. 29:1, 4-7. Ini tentang surat Nabi Yeremia kepada umat Israel yang sedang dalam pembuangan (ay. 1). Minggu lalu kita diberitahu, bahwa penderitaan umat semasa diangkut dari Yerusalem dan dibuang ke Babel, sangatlah berat, mengingatkan kembali ke era perbudakan di Mesir (lihat minggu lalu).

Ada beberapa hal yang disampaikan Nabi Yeremia pada umat dan menjadi pelajaran bagi kita juga. Pertama, tidak perlu menangisi apa yang sudah terjadi, tetapi lanjutkanlah hidup. Nabi Yeremia mengatakan, “Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya” (ay. 25). Artinya, tidak ada gunanya meratapi kenahasan nasib, tetapi lebih baik menghadapi realitas dan tantangan ke depan, mempersiapkan diri dengan tegak kepala. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 2 Oktober 2022)

MENANTI DENGAN DIAM
Rivers of Babylon

Pdt. Em. Ramles M. Silalahi

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya (Rat. 3:22)

Salam dalam kasih Kristus.
Firman Tuhan sesuai leksionari bagi kita di hari Minggu ini cukup memilukan, dari Rat. 3:19-26. Nas ini disandingkan juga dengan Mzm. 137, yang dipopulerkan melalui lagu Boney M, Rivers of Babylon.

Kedua nas dan lagu tersebut menceritakan penderitaan pahit bangsa Israel, saat mereka dibuang ke Babel. “Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu. Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku” (ay. 19-20).

“Di tepi sungai Babel, di sanalah kita duduk… Kita menangis, ketika mengingat Sion,” tutur syair lagu di bait pertama.

Bangsa Israel dihukum karena ketidaksetiaan, sebab mereka menyembah allah-allah lain, dan tidak peduli terhadap kaum miskin dan yang membutuhkan pertolongan. Nabi Yeremia dan nabi lain sebenarnya sudah lama mengingatkan, bahkan masa empat raja berkuasa. Tetapi bangsa itu tidak mendengarkan, terus dengan kebebalan mereka. Dan akhirnya, ketidaksabaran Tuhan pun tiba; mereka dibuang, dihukum. Era kejayaan kerajaan Israel, runtuh dan punah! Read more

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!