RUKUN BERSAUDARA
Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! (Mzm. 133:1)
Firman Tuhan di Minggu II Paskah hari ini, diambil dari Mzm. 133 yang berisi tiga ayat. Mazmur ziarah pendakian ini hampir dikenal semua orang, terlebih orang Batak; nas ini sering dijadikan tema pertemuan syukur awal tahun yang mengajak agar hidup rukun sesama saudara khususnya keluarga. Pengertian saudara dalam ayat 1 merupakan terjemahan dari aḥîm (=Ibrani), umumnya dipakai di lingkup keluarga tetapi juga bagi bangsa (Israel).
Hidup kita dipenuhi lingkaran manusia. Lingkaran pertama adalah keluarga inti, yakni suami/istri dan orangtua/anak. Terus bertambah menantu dan cucu. Lingkaran kedua melebar ke abang dan adik, sepupu dan om/tante. Lingkaran ini semakin besar, ke lingkungan tetangga, kantor, gereja, dan lainnya sesuai dengan aktivitas kehidupan. Dan hidup rukun mestinya mulai dari lingkaran kecil tadi. Orang yang tidak dapat mengatur hidupnya rukun dalam lingkaran pertama, maka berpotensi pembuat masalah di lingkaran besarnya. Read more