KABAR DARI BUKIT (Edisi 24 Januari 2021)

KEKUATAN DAN PENGHARAPAN

Hanya pada Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku (Mzm. 62:6)

Kepada siapa iman Anda digantungkan; atau, kepada apa pengharapan Anda disandarkan dalam segala situasi? Saat ini virus Covid-19 merajalela, sungguh menyedihkan jika Anda lebih takut kepada Covid-19 daripada kepada Allah, dan menempatkan virus itu sebagai “iblis” pencabut nyawa.

Firman Tuhan di Minggu hari ini, Mzm. 62:6-13 dengan judul perikop: “Perasaan tenang dekat Allah.” Mazmur ini ditulis oleh Raja Daud di saat pelariannya, akibat pertentangan politik di kerajaannya. Raja Daud yang begitu berkuasa, namun anaknya Absalom ingin merebut takhtanya, dan akhirnya ia melarikan diri. Zaman dahulu tempat pelarian adalah gunung/bukit-bukit yang masih tandus dan gersang.

Oleh karena itu Daud memakai istilah gunung batu dan keselamatan, serta kota benteng untuk gambaran Allah tempat perlindungannya. Imannya tetap teguh, Allah saja sebagai sumber kekuatan baginya; bukan anaknya, bukan hartanya, kekuasaannya, bahkan alam sekalipun. “Aku tidak akan goyah,” demikian tuturnya di ayat 7. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 17 Januari 2021)

BUKAN DAFTAR BELANJAAN

Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN (Mzm 139:4)

Firman Tuhan di Minggu hari ini, Mzm. 139:1-6, 13-18, dengan perikop: Doa di hadapan Allah yang maha tahu. Sejak awal tahun, penekanan bacaan firman menurut leksionari, adalah kekaguman dan rasa takjub serta hormat terhadap kekuasaan dan kebesaran Allah. Kali ini ungkapkan tentang kemahatahuan Allah atas segala sesuatu.

Raja Daud sebagai pemazmur meyakini bahwa hidupnya sejak dari kandungan telah diketahui Allah. ’Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya” (ayat 13-14).

Apakah benar demikian? Bagaimana logika kemahatahuan Allah terhadap hidup seseorang? Daud dengan lugas mengatakan dengan rinci: ”Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh…. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring “(ayat 2-3). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 10 Januari 2021)

SUARA TUHAN

Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan! (Mzm. 29:1-2)

Firman Tuhan di Minggu pertama setelah Epifani hari ini, Mzm. 29, terdiri dari 11 ayat dengan judul perikop: Kebesaran Allah dalam badai. Mazmur yang ditulis Raja Daud ini sangat khusus, yakni mengajak penghuni sorga untuk memuliakan dan sujud kepada Tuhan.

Ada tujuh kali “Suara Tuhan” dituliskan dalam nas ini, dengan berbagai ekspresi gambaran betapa besarnya kuasa dan kemuliaan Tuhan (ayat 3-9). Ia berkuasa mengatur alam semesta agar umat-Nya terlindungi dari badai dan musuh-musuh yang ada. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 3 Januari 2021)

SPESIAL DI HADAPAN ALLAH

Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya! (Mzm. 147:20)

Firman Tuhan di Minggu kedua setelah Natal atau pertama di tahun baru ini, dari Mzm. 147:12-20, dengan judul perikop: Kekuasaan dan kemurahan Tuhan. Ayat 1-11 sebelumnya menekankan kekuasaan dan kemurahan Tuhan, dengan karya-Nya yang besar dan ajaib bagi umat-Nya Israel. Tuhan baik dengan memulihkan mereka dari pembuangan di Babel, menyembuhkan yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka (ayat 1-3). Kebaikan tersebut meneguhkan pengakuan Allah Mahakuasa, yang menciptakan bintang-bintang dan membuat awan-awan penutup langit. Ia membuat gunung-gunung dan menumbuhkan rumput (ayat 4, 8). Maka untuk itu Allah sungguh layak dimegahkan, disembah, serta dinaikkan puji-pujian bagi-Nya (ayat, 6-7).

Kita pun sebagai jemaat Israel baru, pengikut Kristus, tentu sudah merasakan kuasa dan kemurahan Tuhan sepanjang tahun 2020. Kita merayakan Yesus Kristus yang turun ke dunia, menebus dosa-dosa manusia, sepanjang menjadikan Ia sebagai Juruselamat dan Raja yang memerintah hidup sehari-hari. Kita dapat menghitung hari-hari kemurahan Tuhan, membuat daftar besarnya, termasuk kemurahan-Nya kita sehat selamat masuk ke tahun 2021 ini. Read more

KBAR DARI BUKIT (Edisi Tahun Baru 1 Januari 2021)

TAHUN BARU 2021 DENGAN SEMANGAT BARU

“Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” (Mzm. 8:5)

“TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun” (Mzm. 100:5)

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya…. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir” (Pkh. 3:1, 11)

“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat” (Yeh. 36:26)

“Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!” (Mzm. 8:10)

“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” (Bil. 6:24-26)

Khotbah lengkapnya klik link www.kabardaribukit.org
…………….

Marilah kita menaikkan pujian bagi-Nya:

Bapa, Engkau Sungguh Baik
🎼🎶🎹🎸🎷🎤

Bapa Engkau sungguh baik
Kasih-Mu melimpah di hidupku
Bapa ‘ku berterima kasih
Berkat-Mu hari ini yang Kau sediakan bagiku

Kunaikkan syukur ku buat hari yang Kau b’ri
Tak habis-habisnya kasih dan rahmat-Mu
Selalu baru dan tak pernah terlambat pertolongan-Mu
Besar setia-Mu di sepanjang hidupku
🎹🎶🎷🎶🎸🎶

https://youtu.be/jxNEzCb-SFA

KABAR DARI BUKIT (Edisi 27 Desember 2020)

PUJILAH TUHAN YANG SEJATI

Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta (Mzm. 148:5)

Firman Tuhan di Minggu I setelah Natal hari ini diambil dari Mzm. 148, dengan judul: Langit dan bumi, pujilah TUHAN! Lho, kenapa “benda mati” langit dan bumi ikut memuji Tuhan? Pemazmur tampaknya ingin melawan pendapat bangsa-bangsa lain di saat itu, yang masih menjadikan benda-benda langit atau makhluk sebagai allah yang mereka sembah. Mazmur ini lantas memerintahkan selain makhluk hidup menyembah Tuhan, juga semua “benda mati” lainnya ikut menyembah, seperti bulan, bintang terang, air yang di atas langit, ular-ular naga dan segenap samudera raya, api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai, dan lainnya.

Jika kita membaca buku History of Religion dari Prof. Allan Menzies, maka kita mengetahui mengapa sejak awal peradaban, manusia mulai menyembah benda-benda mati dan menjadikan mereka sebagai allahnya. Mereka membutuhkan kekuatan yang lebih tinggi, yang tidak dipahaminya dan melampaui kemampuan mereka. Menurut Menzies, motif ibadahnya adalah “ketakjuban, tidak diragukan lagi, selalu hadir di dalamnya….” Read more

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!