KABAR DARI BUKIT (Edisi 12 Juli 2020)

DITABUR DAN BERBUAH

”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Mat. 13:9)

Firman Tuhan di hari Minggu ini, Mat. 13:1-9, 18-23, berkisah tentang perumpamaan dari Tuhan Yesus tentang seorang penabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat (ayat 4-8).

Orang Yahudi yang berkerumun di pantai mendengar Yesus yang berbicara di perahu, mungkin tidak semua tahu artinya, apalagi maksud perumpamaan itu. Maklum, sebagian mereka adalah nelayan, bukan petani. Lalu Tuhan Yesus pun menjelaskan maksud-Nya, bahwa penabur adalah Dia sendiri atau hamba Tuhan pemberita firman, dan yang ditabur adalah firman Tuhan. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat” (ayat 19-23). Jadi kita lihat empat respons terhadap benih firman di tempat empat tanah yang berbeda. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 5 Juli 2020)

KUK DAN KELEGAAN

“Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya” (Mat. 11:27).

Firman Tuhan Minggu V setelah Pentakosta hari ini, Mat. 11:16-19, 25-30, berbicara tentang dua hal: Pertama, tentang kekecewaan Tuhan Yesus kepada orang Yahudi yang banyak berkumpul di hadapan-Nya. Sikap mereka seperti anak-anak di pasar, mendua. Mereka menolak pesan penghakiman Yohanes yang diungkapkan dengan tidak makan dan minum, dan pesan Yesus tentang sukacita dan harapan yang diungkapkan dengan makan dan minum. Mereka mempertanyakan, harapan mereka terhadap Yesus dan Yohanes tidak sesuai dengan gambaran Elia dan Mesias (lihat ayat 14). Jelas ini salah, kita tidak bisa mengukur kebenaran dengan pengharapan kita. Cara pandang yang rendah hati, justru membuat kita dapat melihat karya dan kebesaran Tuhan. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 28 Juni 2020)

KEBAIKAN DAN UPAH

”Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya” (Mat. 10:42)

Firman Tuhan hari Minggu ini bagi kita sangat singkat, yakni Mat. 10:40-42 yang menjelaskan tentang buah perbuatan baik bagi para hamba Tuhan dalam kaitannya dengan upah. Latar belakang nas ini adalah pengutusan para murid oleh Tuhan Yesus, sebagaimana nas minggu lalu. Mereka diberitahu akan mendapat kesulitan dan penganiayaan, sebab hakekatnya mereka diutus ke tengah-tengah serigala, dan untuk itu mereka perlu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Mat. 10:1-16).

Tetapi mereka tidak perlu takut dan gentar, pengharapan dan sesuatu yang menggembirakan tetap tersedia. Hal baik selalu datang, meski di tengah kesulitan dan kesusahan. Untuk itu Tuhan Yesus mengajarkan kepada semua para murid-Nya, dan juga kepada kita semua, agar siapa pun siap menyambut sukacita para utusan dan hamba Tuhan, memberi kasih dan perhatian, khususnya bagi mereka yang diutus melayani di bidang penginjilan. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 21 Juni 2020)

TETAP TEGUH DAN BERSAKSI

“Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga” (Mat. 10:32)

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini, Mat 10:24-39,
https://alkitab.app/v/c3606fb56f64 merupakan lanjutan nas minggu lalu tentang kita diutus ke tengah-tengah serigala, dan untuk itu perlu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Mat. 10:16). Minggu ini diingatkan kembali bahwa tantangannya bisa menjadi berat. Tetaplah berhikmat, tidak mesti sok berani dan konyol. Itu bukan cara Kristiani. Kita tidak harus mati berkorban untuk Tuhan Yesus, sebaliknya Yesus yang telah mati bagi kita. Tetapi bila itu menjadi tantangan terhadap kesetiaan iman, Tuhan Yesus sangat menghargainya (ayat 32, 38).

Firman minggu ini mengatakan, kita tidak perlu melebihi Sang Guru. Tuhan meminta kita memberi sesuai talenta yang diberikan. Dalam menghadapi masa sulit dan berat, tetaplah tegar dan berani. Tuhan Yesus berkata: “Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka ….” (ayat 26). Kerajaan sorga pasti dinyatakan. Setan Beelzebul tetap akan membencinya (ayat 25).

Kita berharga di mata Tuhan (Mzm. 116:15). Oleh karena itu Tuhan akan terus menyertai, sepanjang kita hidup di dalam Dia dan menjalankan misi-Nya. “Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu…. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (ayat 29, 31). Sebuah argumen yang sangat kuat.

Sakit di tubuh rasanya tidak enak, tapi sakit di jiwa pasti lebih menyakitkan. “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka” (ayat 28). Maka saatnya untuk memilih dan bersikap. Takutlah akan Tuhan, yang berkata, “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya (ayat 34-36). Memang tidak semua bersukacita atas ajakan-Nya.

Oleh karena itu di tengah situasi berat pandemi saat ini, bagi kita yang terdampak, atau berbeban lain, tetaplah tegar dan kuat. Tuhan Yesus meminta agar kita terus menjadi saksi. “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (ayat 37). Tetap bangun ikatan yang kuat bersama Tuhan Yesus. Badai pasti berlalu. “Mengikut Yesus keputusanku. Ku tak ingkar, ku tak ingkar. Walau ku sendiri, salib di depan, dunia di belakang… ku tak ingkar” (Kidung KPRI No. 103, kisah kesaksian di India, tentang kesetiaan meski harus mati bersama keluarganya). Selamat hari Minggu dan selamat beribadah di rumah. Tuhan memberkati kita sekalian, amin. 🙏

Pdt. Em. Ramles M. Silalahi.

Khotbah lainnya bagian leksionari hari Minggu ini: Perjuangan Melawan Dosa (Rm. 7:15-25a) silahkan mengklik website www.kabardaribukit.org

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!