KABAR DARI BUKIT (Edisi 20 Mei 2018)

Roh Kudus Dicurahkan

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu (ayat 12a).

Firman Tuhan di hari Minggu ini yakni Hari Raya Pentakosta (atau disebut juga dengan Hari Pencurahan Roh Kudus dan Hari Lahirnya Gereja) diambil dari Yoh 14:8-17. Sebagaimana dijanjikan oleh Tuhan Yesus sebelum kenaikan-Nya ke sorga, Roh Kudus akan diutus untuk menolong para murid dan orang percaya. Peristiwa di kamar atas turunnya kuasa Roh Kudus seperti tiupan angin keras dan terlihat seperti nyala api bertebaran memenuhi para murid dan membuat banyak orang tercengang-cengan dan heran (Kis 2:1-5).

Nas minggu ini kita fokus pada percakapan antara Filipus dengan Tuhan Yesus tentang Dia dan Allah Bapa. Hal pertama dalam percakapan tersebut adalah kerinduan Filipus untuk melihat Allah Bapa (ayat 9). Ayub juga menyatakan kerinduannya (Ayb 23:3). Musa hanya diberi melihat dari belakang (Kej 33:12-23). Kita pun mungkin rindu yang diungkapkan dalam doa dan lagu. Puji Tuhan, Allah memutuskan menjadi manusia untuk lebih dekat dengan kita. Allah mengasihi manusia dan Ia tidak perlu meminta nasehat atau persetujuan siapa pun untuk melakukannya. Allah Maha Kuasa dan bebas berkehendak dan mengekspresikan diri-Nya demi untuk menyelamatkan ciptaan-Nya, gambar dan rupa-Nya (yang sudah retak), yakni kita manusia. Maka bagi Filipus dan kita, mengenal Yesus berarti mengenal Allah Bapa. Tentu semua ini mesti dilihat dengan mata rohani, bukan mencari-cari wujud fisik-Nya agar tampak di depan mata.

Kedua, Yesus naik ke sorga dan Roh Kudus dicurahkan. Allah tidak menjadi tiga, tetapi tetap SATU. Ini tidak melanggar monoteisme (ayat 10). Alkitab acapkali menyebut Allah dengan istilah jamak (Kej 1: 26; 3: 22; 11: 7; Yes 6: 8). Injil Yohanes memperlakukan perikop Yesaya sebagai penglihatan Yesus (Yoh 12: 41). Perjanjian Lama menyebut Roh Allah sebagai wakil Pribadi Allah (Kej 1: 2; Neh 9: 20; Mzm 139: 7; Yes 63: 10-14). Hikmat Allah disebut sebagai perwujudan Allah di dunia (Ams 8), dan firman Allah sebagai ungkapan yang kreatif (Mzm 33: 1, 9; band. Kej 1: 26). Nubuat Mesias yang sudah lama ditunggu-tunggu itu pun disebut sama dengan Allah (Mzm 2; Yes 9: 5-6).

Maka Tuhan Yesus (demikian pula halnya dengan Roh Kudus) hanyalah dalam Wujud, Oknum, atau Pribadi, tetapi Hakekat utamanya adalah Allah yang Tunggal, Allah yang tetap berdasarkan Monoteisme, dan itulah sebabnya disebut dengan Alllah Tritunggal. Ada juga cara untuk memahami “kesatuan” antara Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, yakni melihat dan menghubungkan fungsi atau peran yang berbeda dari masing-masing Pribadi itu. Bentuk yang paling popular menghubungkan peran penciptaan dengan Bapa, penyelamatan dengan Anak, dan pengudusan dengan Roh Kudus. Paulus memberikan bentuk lain dalam Efesus 1, yakni pemilihan dihubungkan dengan Sang Bapa (ay. 4, 5, 11), penyelamatan dengan Anak (ay. 3, 7, 8) dan pemeteraian  dengan Roh Kudus (ay. 13-14). Tetapi “pemisahan” tugas ini tidak memudarkan kebenaran mendasar mengenai keesaan Ilahi, yakni ketiga-Nya terlibat dalam kegiatan di antara ketiga Pribadi itu. Penciptaan khususnya dikaitkan dengan Sang Bapa, namun juga dihubungkan dengan Anak (Yoh 1: 3) dan Roh Kudus (Yes 40: 13). Dalam ungkapan lain, Yesus adalah Allah yang kelihatan dan rupa yang nyata dari Allah yang tidak kelihatan. Sementara Roh Kusus adalah Allah yang dapat kita rasakan dan hayati dari Allah yang tidak kelihatan. Yesus dan Roh Kudus adalah penyataan yang sempurna dari Allah. Oleh karena itu, apabila kita mencari Allah yang tidak kelihatan, kebenaran dan realitas-Nya, maka kita dapat melihat dan merasakan dalam Pribadi Tuhan Yesus dan keberadaan Roh Kudus (Kol 1:15; Ibr 1:1-4).

Ketiga, khususnya pesanNya bagi kita yang hidup di masa kini, agar percaya kepada-Nya, bahwa Dia di dalam Bapa dan Bapa di dalam Dia; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri (ayat 11). Pernyataan yang tegas dan jelas. Yesus telah melakukan karya-karya mukjizat besar selama hidup-Nya dan sepeninggal-Nya, ada hampir tiga milyar jiwa yang mengikut Dia. Melalui pekerjaan-Nya itu tidak diragukan lagi bahwa Dia adalah Anak Allah, Allah yang menjadi manusia.

Pesan keempat nas minggu ini sangat penting, yakni bila kita percaya kepada-Nya, maka kita akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Dia lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Ha? Ya betul, kita tentu tidak perlu menghidupkan orang mati untuk membawa orang percaya Yesus. Kita cukup mewujudkan kasih yang diajarkan-Nya, seperti para murid zaman mula-mula, maka kita juga pasti bisa (ikut) membawa jiwa-jiwa baru kepada-Nya. Pesannya jelas: “dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya” (ayat 13-14). Dahsyat!

Bagian terakhir, sebagaimana Yesus, maka keberadaan Roh Kudus yang kita peringati hari ini dicurahkan, membuat kegenapan Allah Tritunggal menjadi sempurna. Roh Kudus yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya (ayat 16). Ketika berhubungan dengan Allah, Yesus menjadi Jurubicara kita kepada Bapa dan Roh Kudus menjadi Jurubicara Allah kepada kita. Yesus mendengar namun “memfilter” segala permintaan kita dan Ia mengetahui apa yang terbaik untuk diberikan, sementara Roh Kudus mengajar kita untuk memahami maksud Allah dalam hidup ini dengan cara membimbing kita berdoa yang baik. Kalau kita berdoa tanpa bimbingan Roh Kudus, maka yang terjadi adalah doa kita akan didominasi oleh keinginan daging untuk menyenangkan dan memuliakan diri sendiri. Roh Kudus yang memimpin kita untuk mengajar meminta sesuai dan seturut dengan kehendak-Nya. Roh Kudus bekerja melalui “bisikan” ke dalam hati nurani sehingga kita tetap dalam pemeliharaan dan jalan yang berkenan bagi-Nya. Terpujilah Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah dengan pencurahan Roh Kudus. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.

Pdt. Em. Ramles Silalahi, Ketua Umum Gaja Toba.

LAPORAN BULANAN KEGIATAN PERKUMPULAN GAJA TOBA SEMESTA Bulan April 2018

LAPORAN BULANAN KEGIATAN PERKUMPULAN GAJA TOBA SEMESTA
Bulan April 2018

PROGRAM-PROGRAM BERJALAN

1. Pelaksanaan try-out tahap II siswa kelas 12 SMA di KDT tgl 20 Maret – 20 April 2018. Tujuannya agar siswa mendapatkan skor nilai sebagai penuntun siswa dalam memilih PTN dan jurusan sesuai passing grade yg lalu;

2. Pelaksanaan Forum Konsultasi dengan 240 siswa peserta Bimbel Gratis tentang persiapan SBMPTN;

3. Pemberian beasiswa bagi mahasiswa di empat universitas terbaik termasuk ITB dan UI bagi siswa yg berasal dari SMA Kawasan Toba;

4. Penyempurnaan buku Information Memorandum Pemikiran Gaja Toba tentang Pengentasan Kaum Miskin di KDT kepada Pemerintah dan para pemangku kepentingan serta perumusan program cash for work di 3 kabupaten bersama Kemenko Maritim;

5. Pelaksanaan Gaja Toba Run – Jakarta 2018 Minggu ‎tanggal 29 April 2018;

6. Persiapan penanaman Kaliandra tahap II seluas 100 Ha di Kab. Samosir, bekerjasama dgn Keuskupan Agung Medan (KAM). Telah ditanam seluas 15 Ha dan telah diberikan 40 ekor kambing serta peternakan lebah. Info lengkap www.kaliandra.gajatoba.org.

7. Pemasangan 150 bh kotak lebah madu di tanaman kaliandra yg sdh berbunga;

8. Persiapan pmbangunan Patung Yesus Memberkati KDT di Huta Ginjang Taput – Tahap perencanaan kawasan dan izin pinjam pakai lahan 5 Ha;

9. Pelaksanaan pilot project budi daya ternak ikan bioflok di Desa Sualan Parapat utk pengganti keramba;

10. Pengembangan Desa Eko Wisata di KDT – Pilot Project Kawasan Pedesaan Parbaba Samosir.

11. Persiapan Seminar Budaya Batak yang Kristiani, kerjasama dengan Universitas Katholik Parahiyangan dan KPPS HKBP;

12. Persiapan Seminar Pemanfaatan Tanah Ulayat untuk kesejahteraan penduduk lokal;

Laporan Keuangan bulan April 2018 dapat dilihat di website www.gajatoba.org/laporan keuangan.

Terima kasih untuk semua dukungannya. Semoga pelayanan kita berkenan kepadaNya. Amin.

Jakarta 15 Mei 2018.

BPH PGTS
Ramles M Silalahi – Ketum
Hot Asi Simamora – Sekum

KABAR DARI BUKIT (Edisi 13 Mei 2018)

Doa Yesus

“Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia” (Yoh 17:14).

Firman Tuhan hari Minggu ini Yoh 17:11-19 merupakan bagian doa Tuhan Yesus bagi murid-muridNya dan kita semua sebelum Ia disalibkan. Pasal 17 ini memang doa yang mengekspresikan peduli kasih Yesus bagi semua murid-muridNya.

Pada nas bagian ini Yesus berdoa pada Bapa di sorga agar murid-murid-Nya semua dipelihara dan mereka tetap menjadi satu (ayat 11, 20). Satu di dalam kuasa dan namaNya. Ia telah menjaga dan memelihara mereka semasa pelayananNya dan Yesus ingin ketika saatnya tiba Ia pergi, Bapa tetap menjaganya. Para murid dilindungi dari pada yang jahat (ayat 15). Sungguh kepedulian yang dalam, sebab Yesus tidak ingin satupun dari kita binasa dalam arti masuk neraka, dan Ia berkata sukacitaNya menjadi penuh.

Pernahkah kita berdoa untuk orang lain dalam ekspresi yang sama dengan Yesus saat itu? Jika belum, carilah orang yang kita kasihi atau yang kita rasa membutuhkan pertolongan, dan berdoalah baginya dengan ekpresi kuat dan penuh. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 10 Mei 2018 – Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus)

Naik ke Sorga

 Tubuh Yesus terangkat dan para murid melihatnya dengan kasat mata. Peristiwa yang “menakjubkan” dalam arti tubuh Yesus terangkat naik ke sorga dan hilang dibalik awan. Kitab suci berkata Ia akan datang kembali dengan cara yang sama naik ke sorga (Kis 1:11).

Firman Tuhan hari ini dari Luk 24:48-53 berkisah tentang kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Tubuh-Nya yang terangkat adalah tubuh immortal, tubuh kemuliaan; bisa kelihatan dan bisa tidak kelihatan sebagaimana saat Yesus berbicara dengan dua murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus (Luk 24:13-33). Tuhan Yesus mengatakan tubuh kita pun saat dibangkitkan nanti sama dengan tubuh kemuliaan itu (1 Kor 15:42-50). Sebuah sukacita dalam pengharapan.

Ada dua sikap pada murid yang muncul saat itu, yakni ketidakjelasan hal yang terjadi, dan pengharapan yang kuat akan janji Tuhan. Yesus mengatakan bahwa Penolong akan datang, tetapi tidak ada gambaran kapan, bagaimana, dan dimana akan datangnya. Tetapi akhirnya para murid percaya dan mengikuti perintah-Nya. Mereka memilih tinggal di kota itu, bertekun dalam doa, menanti janji “diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi” (ayat 49; band. Yoel 2:28; Kis 1:14). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 6 Mei 2018)

Mengalahkan Dunia

“sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita” (1Yoh 5:4).

Firman Tuhan hari Minggu ini yakni 1Yoh 5:1-5 berbicara tentang (iman yang) mengalahkan dunia. Adagium dunia ini kejam, keras, atau permainan semata, dapat membuat nyali kita kecut. Kenyataan kehidupan yang berat atau pahit, membuat kita kadang merasa putus asa, dan bisa membawa kita menjadi takut menjalaninya; bahkan ada beberapa mengakhirinya sendiri dengan tragis: kalah.

Dalam nas ini, mengalahkan dunia dimaksudkan sebagai musuh yakni: kemunafikan dan tuduhan palsu (1Yoh 1 dan 3), keinginan daging dan mata serta keangkuhan hidup (1Yoh 2), atau ajaran dan nabi-nabi palsu (1Yoh 4), atau kuasa si jahat dan berhala (1Yoh 5). Tetapi semua itu dapat dikalahkan oleh satu, yakni iman. Maka seberat atau sekejam apapun hidup, dalam wujud kesusahan dan penderitaan, kita pasti bisa mengalahkannya dengan iman, yakni beriman Yesus adalah Anak Allah. Dasarnya: Yesus telah mengalahkan dunia (Yoh 16:33). Jadi iman yang berasal dari Allah dan menjadikan kita sebagai anak-anakNya adalah pegangan, dasar, dan kebenaran teguh di dalam hati; yang kadang diikrarkan lisan (ayat 1). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 29 April 2018)

Ranting yang Dipotong

“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku” (ayat 8).

Firman Tuhan hari Minggu ini Yoh 15:1-8 berbicara tentang pernyataan Yesus adalah (satu-satunya) pokok anggur yang benar dan kita adalah ranting-rantingnya. Nas yang sangat populer. Yesus menyamakan diriNya pokok anggur karena murid-murid tahu bangat; mereka hidup di daerah yang banyak ditumbuhi oleh pokok anggur dan penduduk sebagai petani anggur. Dalam PL, Israel disebut juga sebagai kebun anggur milik Allah (Yes. 5:1-7). Sayangnya, Israel pohon anggur yang gagal berbuah (Yer. 2:21; Hos 1:10)

Kita adalah ranting-rantingnya dalam arti kita hidup menyatu dengan Dia. Ini tidak sekedar nyantol mengambil kehidupan dari pokok pohon, tetapi ada tanggung jawab, yaitu berbuah (banyak). Bila buah anggurnya asem maka yang memakannya pun akan nyengir dan tidak membawa sukacita. Apalagi, bila ranting itu tidak berbuah banyak dan lebat, maka pemilik kebun akan meringis, sedih, bahkan bisa kesal bila sama sekali tidak berbuah. Kadang pemilik sabar dengan membersihkan ranting berharap buahnya ada. Tetapi bila tetap tidak berbuah, pengusaha kebun pun memotongnya. Ini tujuannya agar ranting-ranting yang berbuah tidak terganggu dan menjadi “parasit” bagi yang lain. Akhirnya ranting menjadi kering dan dicampakkanlah ke dalam api dibakar. Ngeri. Sebuah peringatan keras. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 22 April 2018)

Gembala dan Domba

“Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala” (ayat 16).

Firman Tuhan hari Minggu ini sesuai leksionari yakni Yoh 10:11-18 berbicara tentang Yesus Gembala yang baik; Ia memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, yaitu kita semua. Ia tidak lari ketika serigala datang mau menerkam dan mencerai-beraikan para domba; sama seperti Daud yang bertaruh nyawa demi domba-dombanya dari binatang pemangsa (1Sam. 17:35). Yesus bukan “orang” upahan yang tidak memiliki ikatan emosinal dengan yang digembalakan; Ia Allah yang hidup dan sangat mengenal dekat kita semua, seperti Bapa mengenal Dia.

Yesus melakukan itu karena Dia sayang dan mengasihi kita semua. Kita adalah anak-anak-Nya (Yoh 1:12; Mzm 103:13). Ia tak rela seorang pun mengambil kita dari pada-Nya. Ia berkuasa memberikan dan berkuasa mengambilnya kembali. Itu kuasa yang diterima dari Bapa-Nya. Read more

LAPORAN BULANAN KEGIATAN PERKUMPULAN GAJA TOBA SEMESTA Bulan Maret 2018

LAPORAN BULANAN KEGIATAN PERKUMPULAN GAJA TOBA SEMESTA
Bulan Maret 2018

PROGRAM-PROGRAM BERJALAN

1. Pelaksanaan try-out tahap II siswa kelas 3 dari 15 SMA di KDT tgl 20 Maret – 20 April 2018. Tujuannya agar siswa mendapatkan skor nilai sebagai penuntun siswa dalam memilih PTN dan jurusam sesuai passing grade yg lalu;

2. Tahap akhir pelaksanaan Bimbingan Belajar Gratis bagi 240 siswa kelas 3 SMA untuk masuk Universitas unggul di 4 kota Kabupaten (Lintong Nihuta, Salak, Sumbul dan Simanindo) Gaja Toba bekerjasama dengan Ganesha Operation Bandung;

3. Pemberian beasiswa bagi mahasiswa di empat universitas terbaik termasuk ITB dan UI bagi siswa yg berasal dari SMA Kawasan Toba;

4. Perumusan dan penulisan hasil survey rencana crash program pengentasan kaum miskin di 3 kabupaten: Tobasa, Samosir dan Humbahas sebagai tindak lanjut diskusi bersama dgn Kemenko Maritim; Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 15 April 2018)

Kebangkitan dan Misi

“dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini” (ayat 47-48).

Firman Tuhan Minggu Paskah III hari ini Luk 24:36-48 (masih) berbicara tentang penampakan Yesus kepada murid-muridNya. Alkitab menjelaskan setelah kebangkitanNya, ada 10 kali Yesus menampakkan diri langsung kepada murid dan orang banyak selama 40 hari sebelum kenaikanNya.

Saat ini sedang ramai perbincangan di media tentang pendapat seorang dosen filsafat bahwa Kitab Suci adalah fiksi. Mungkin maksudnya termasuk bagian ini yakni Yesus bangkit dari orang mati dan hidup kembali, yang dalam nas ini bahkan disebut makan ikan goreng. Tetapi kita yang dikasihiNya beriman bahwa kebangkitan itu fakta, sebuah penggenapan nubuat PL (ayat 44), Ia hidup dan naik ke sorga, dan kuasaNya dalam Roh Kudus tetap menyertai kita. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 8 April 2018)

Ya Tuhanku Allahku

“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (ayat 29).

Firman Tuhan Minggu Paskah II hari ini Yoh 20:19-31 berbicara tentang kehadiran Yesus ditengah murid-muridNya setelah kebangkitanNya. Mereka yang masih ketakutan akan kejaran orang Yahudi, didatangi Yesus dengan sapaan menenangkan: “Damai sejahtera bagi kamu…. Terimalah Roh Kudus.”

Kehadiran Tuhan selalu menyenangkan dan menenangkan. Ketakutan hilang, sukacita merebak. Persoalan dengan sesama berupa kekecewaan dan kepahitan yang sering disimpan, Yesus lembut berpesan: ampunilah (ayat 23). Damai sejahteralah. Read more

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!