KABAR DARI BUKIT (Edisi 2 April 2023)

BERDOA DAN SIKAPNYA

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

”Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia” (Mzm. 31:6)

Salam dalam kasih Kristus.

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu Palma ini Mzm. 31:1-9. Judul perikopnya: Aman dalam tangan TUHAN. Hari ini daun-daun palem akan menghiasi gereja. Besok kita akan masuk masa sengsara yang berpuncak hari Jumat Agung; kemudian Sabtu sepi. Hari Minggu adalah kebangkitan Yesus Tuhan kita.

Nas minggu ini merupakan doa Daud ketika dalam pelarian karena hendak dibunuh Raja Saul. Tentu siapapun akan menderita ketakutan bila hendak dibunuh, apalagi oleh raja dengan para serdadunya. Daud sebenarnya tidak bersalah, hanya iri hati dan ketakutan tersaingi mendorong Saul ingin membunuhnya. Ia tahu Daud adalah calon raja yang sudah diurapi Tuhan melalui Nabi Samuel (1Sam. 16:1-13).

Dalam situasi ketakutan tersebut kita dapat melihat alam batin Daud. Ada banyak permohonannya kepada Tuhan: jangan membuatnya malu (ay. 2), meluputkannya dari tangan musuh (ay. 2, 9), menyendengkan telinga, melihat kesesakannya dan bersegera (ay. 3, 8), melepaskannya dari jaring musuh (ay. 5), menjadi gunung batu perlindungan dan tempat menegakkan kakinya (ay. 3, 9). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 26 Maret 2023)

NEGARA YANG GAGAL

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

”Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap” (Yeh. 37:11b)

Salam dalam kasih Kristus.

Ada banyak negara yang dianggap gagal menurut Indeks Ketahanan Negara dari lembaga Fund for Peace. Beberapa diantaranya adalah Suriah, Rwanda, kemudian masuk Myanmar, Afghanistan, dan lainnya. Bangsa dan negara Indonesia sungguh bersyukur, di tahun 2022 lalu indeks ketahanan kita terus membaik, di urutan 56 dari 154 negara; tertinggi Norwegia, Swedia, Finlandia, kemudian Singapore di urutan 17 dan Malaysia 40. Israel cukup bagus di urutan 30, sementara China di 53.

Terlepas plus minus lima kriteria penilaiannya, survei ini menyadarkan pentingnya negara kita tetap eksis, berkarya dan berdaulat. Kenaikan indeks Indonesia tidak lepas berkat pemerintahan saat ini. Oleh karenanya banyak pihak berharap situasi ini terus berjalan berkesinambungan, dan kita orang percaya harus ikut berperan mewujudkannya.

Firman Tuhan di hari Minggu berbahagia ini adalah Yeh. 37:1-14; ini janji kebangkitan Israel. Sebelumnya pasal 33 dan 35 menjelaskan kejatuhan dan keputusasaan umat atas kegagalan dan runtuhnya kejayaan raja Daud dan Salomo; kini penduduknya malah dibuang ke Babel. Tetapi Nabi Yehezkiel menyampaikan bahwa Tuhan tidak marah hingga melenyapkan mereka; kebangkitan baru akan terbit setelah melalui langkah pertobatan, pembaharuan, kebangkitan, dan akan disatukan kembali (pasal 34 dan 36). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 19 Maret 2023)

MENCARI PEMIMPIN BARU

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

“Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (1Sam. 16:7b)

Salam dalam kasih Kristus.

Ada banyak orang menanti calon presiden kita berikutnya. Situasinya agak ngeri-ngeri sedap, meski telah banyak hasil survei dan jelas figurnya. Beberapa koalisi malah telah terbentuk, namun calonnya belum pasti meski mereka sudah memiliki tiket untuk mencalonkan.

Sebut saja koalisi KIB dari Partai Golkar, PPP dan PAN; koalisi Gerindra dengan PKB. Rencana koalisi Nasdem yang masih gentayangan meyakinkan mitra; dan PDIP yang memiliki tiket sendiri masih menunggu “wangsit”. Ada juga ide “gila”, meneruskan Pak Jokowi menjadi tiga periode. Tapi inilah INDONESIA kita. Semoga ke depan lebih awal sudah terbuka sebagaimana negara maju.

Firman Tuhan di hari Minggu berbahagia ini adalah 1Sam. 16:1-13. Kisahnya mirip di atas, yakni mencari pemimpin baru Israel, setelah Tuhan menolak Raja Saul karena tidak taat dan perilaku jahatnya (1Sam. 15). Nabi Samuel yang bersedih kemudian diutus Tuhan kepada Isai, orang Betlehem, sebab di antara anak-anaknya akan dipilih seorang raja pengganti (ay. 1). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 12 Maret 2023)

MENCOBAI TUHAN

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

“Tetapi Musa berkata kepada mereka: “Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?” (Kel. 17:2b)

Salam dalam kasih Kristus.

Firman Tuhan di hari Minggu berbahagia ini bagi kita adalah Kel. 17:1-7. Nas ini menceritakan masalah tidak adanya air untuk diminum di Masa dan Meriba, saat umat Israel dalam perjalanan keluar dari Mesir yang dipimpin Musa. Kejadian sebelumnya juga terjadi di Mara, air menjadi pahit (Kel. 15:22-24).

“Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?” Musa menjawab: “Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?” (ay. 2).

Menghadapi umat yang menuntut keras, Musa pun berseru-seru kepada TUHAN. Dan atas belas kasih-Nya, mereka diberi air dengan cara Musa memukulkan tongkatnya ke gunung batu dan dari dalamnya keluar air (ay. 6). Tongkat ini juga yang dipakai oleh Musa sebelum mereka keluar dari Mesir, saat bertarung mukjizat dengan para ahli sihir Firaun (Kel. 7-11).

Perjalanan panjang di padang gurun yang panas tentu melelahkan. Umat Israel meminta air, sebenarnya sesuatu yang manusiawi, mengingat air minum adalah kebutuhan dasar. Tetapi ada yang perlu dilihat yakni sikap mereka yang bersungut-sungut menghadapi ujian dan tantangan. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 5 Maret 2023)

KETIDAKPASTIAN DAN BERKAT

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

”Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat” (Kej. 12:2)

Salam dalam kasih Kristus.

Firman Tuhan di hari Minggu berbahagia ini adalah Kej. 12:1-4a. Judul perikopnya: Abram dipanggil Allah. Abram yang kemudian oleh Tuhan diganti namanya menjadi Abraham, akan dijadikan bapa sejumlah besar bangsa (ay. 2; Kej. 17:5). Abram berarti “bapa yang terpuji” menjadi Abraham yang berarti “bapa banyak orang”.

Allah memilih Abraham tentu dengan pertimbangan, setelah melihat hubungan pribadi dan karakternya. Ia diminta pergi dari Ur-Kasdim ke tanah Kanaan, dan berhenti beberapa waktu di Haran (Kis. 7:2; Kej. 11:31). Meski dalam iman kita tahu Abraham adalah pilihan mutlak Allah, namun sifat dan karakternya memang layak dipilih dan perlu kita teladani, yakni:

1. Memiliki hubungan dekat dengan Allah sehingga Allah berbicara langsung dengannya (ay. 1). Ia juga membangun mezbah (ay. 7);
2. Memiliki iman yang kuat, tampak ketika Allah memintanya pergi meski tujuannya belum jelas dan pasti (ay. 1; Gal. 3:6,9);
3. Taat dan setia (ay. 4), tatkala ia diminta mempersembahkan Ishak, anaknya sendiri (Kej. 22:2);
4. Rendah hati, ketika ia mengalah kepada keponakannya Lot dalam memilih lokasi penggembalaan (Kej. 13:8-9). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 26 Februari 2023)

JATUH DAN BANGKIT

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat (Kej.3:7)

Salam dalam kasih Kristus.

“Aku percaya tidak semua hal jahat dilakukan oleh orang jahat; dan ada juga orang baik melakukan hal yang sangat buruk.” Itulah disampaikan Richard Gere yang bermain sebagai pengacara dalam film Primal Fear yang cukup bagus. Dan itu ada benarnya.

Firman Tuhan di hari Minggu ini adalah Kej. 2:15-17; 3:1-7. Bagian pertama nas bercerita tentang Allah menempatkan manusia dalam Taman Eden, dengan aturan tidak boleh memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat; dan nas kedua pasal 3 tentang jatuhnya manusia ke dalam dosa, atas ulah ular yang paling cerdik dari segala binatang di darat (3:1).

Kisah ini tentunya sudah sering kita dengar, yakni ular kemudian menipu Hawa dan Hawa mengajak Adam. Sesuai 1Yoh. 2:16, ada tiga hal yang mendorong manusia jatuh ke dalam dosa, yakni keinginan daging, keinginan mata/dunia, dan godaan iblis. Setan penguasa iblis atau berbagai sebutan lainnya adalah malaikat yang jatuh (Yeh. 28; Yes. 14; Why. 12:4), memiliki kuasa meski terbatas yang membuatnya mampu menggoda dan menipu manusia.

Akibat perbuatan dosa tersebut, manusia diusir dari Taman Eden. Perseteruan dengan iblis pun berlangsung terus menerus. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” Kej. 3:15). Jelas ini merupakan adu kuat antara roh manusia dengan kelemahannya melawan roh iblis dengan kecerdikannya. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 19 Februari 2023)

LEGACY DALAM KEHIDUPAN

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Tinggallah di sini menunggu kami, sampai kami kembali lagi kepadamu; bukankah Harun dan Hur ada bersama-sama dengan kamu, siapa yang ada perkaranya datanglah kepada mereka (Kel. 24:14b)

Salam dalam kasih Kristus.

“Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.” Itu peribahasa yang terkenal. Ya, manusia pasti mati. Apabila mati dan berperilaku baik dan berjasa, akan meninggalkan nama baik; apabila berperilaku buruk akan meninggalkan nama yang buruk. Itulah legacy kehidupan.

Firman Tuhan di Minggu Transfigurasi hari ini adalah Kel 24:12-18. Nas ini bercerita tentang Musa saat perjalanan pulang menuju Kanaan, dipanggil Tuhan untuk naik ke gunung menerima loh batu, yakni hukum dan perintah (ay. 12). Dan selama ia pergi, Musa mendelegasikan kepada Harun dan Hur sebagai pemimpin umat (ay. 14).

Hidup ini juga dimaknai sebuah pendelegasian. Kita orang percaya adalah utusan. Ada amanat. Ada misi Tuhan kita hadir di dunia ini sesuai talenta dan karunia rohani yang diberikan. Ketika mati, selain kelak mempertanggungjawabkannya, kita pun meninggalkan legacy dalam hidup, baik dan buruk serta paduannya. Thomas Jefferson Presiden Amerika ketiga, bahkan mengatakan kita perlu mempersiapkan tulisan siapa diri kita selain nama di batu nisan. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 12 Februari 2023)

PILIHAN KEHIDUPAN

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu (Ul. 30:19b)

Salam dalam kasih Kristus.

Kita tidak bisa memilih siapa orang tua kita, cara dan waktunya dilahirkan. Sampai remaja pun, biasanya anak belum diminta memilih jalan kehidupan. Menurut pakar psikologi, sampai usia 17, keputusan yang diambil anak masih didominasi oleh keinginan dan perasaan; setelah usia 20 baru biasanya pilihan dan keputusan sudah lebih rasional dan dewasa. Otak bertumbuh maksimal. Tentu, beberapa anak memiliki pengecualian.

Firman Tuhan di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Ul. 30:15-10. Nas ini dibuka dengan kalimat, “Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan” (ay. 15a). Perintah-Nya jelas, umat Israel dan kita orang percaya diminta, apakah memilih kehidupan dan keberuntungan, atau kematian dan kecelakaan?

Semua lebih senang memilih kehidupan dan keberuntungan. Pilihan lainnya adalah jalan kematian dan kecelakaan. Buahnya kebinasaan dan kutuk (ayat 18-19). Pilihan lain ini diperlihatkan dengan lebih percaya kepada allah lain selain Tuhan Yesus. Bentuknya bermacam-macam, dari yang tradisional berhala sampai bentuk modern, yang mengandalkan kepintaran, betuhankan jabatan dan koneksi, uang dan harta, bahkan tidak percaya adanya Allah.

Untuk memilih kehidupan dan keberuntungan, umat Israel diperintahkan “mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya” (ay. 16). Ini sama dengan hukum yang terutama dan pertama bagi orang percaya, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” (Mat. 22:37; Mrk. 12:30). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 5 Februari 2023)

IBADAH PALSU DAN SEJATI

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu (Yes. 58:8)

Salam dalam kasih Kristus.

Firman Tuhan di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Yes. 58:1-9. Judul perikopnya: Kesalehan yang palsu dan yang sejati. Nas ini bercerita tentang umat Israel yang rindu mencari Tuhan dan ingin mengenal segala jalan-Nya (ay. 2). Mereka menjalankan ibadah dan ritualnya, salah satunya adalah berpuasa; namun ternyata kesalehannya palsu (ay. 3-4).

Umat Yahudi yang berpuasa di samping tidak makan dan tidak minum (24 jam mulai senja), akan memakai pakaian yang robek-robek, kain kabung murah, menangis, menyendiri, atau duduk/berbaring di tanah/debu, berjalan lambat, dan menaruh debu di atas kepala (Im. 16: 29-34; 23: 26-29; Bil. 29: 7; band. ay. 5). Tujuan semua ini adalah memperlihatkan keprihatinan, berkabung, dan menaikan doa permintaan serta keinginan, pergumulan atau pengampunan.

Umat Israel diceritakan bingung, mereka telah berpuasa, tetapi merasa Tuhan tidak memperhatikan. “Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?” (ay. 3a).

Allah menjawab melalui Nabi Yesaya: “Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi” (ay. 3b-4). Read more

KABAR DARI BUKIT (29 Januari 2023)

KELUHAN TUHAN

Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi

Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku! (Mi. 6:3)

Salam dalam kasih Kristus.

TUHAN mengeluh? Kok, bisa? Ia kan Maha Kuasa? Ya, betul. Tapi itulah yang disampaikan oleh Nabi Mikha dalam nas bacaan kita di hari Minggu ini dari Mi. 6:1-8. Ayat 3 di atas memperlihatkan betapa Tuhan kecewa melihat umat-Nya Isreal saat itu. “Sebab TUHAN mempunyai pengaduan terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara dengan Israel” (ay. 2b).

Tuhan kita Yesus Kristus adalah Roh, Pribadi. Alkitab menjelaskan, sebagai Pribadi Ia memiliki perasaan, seperti rasa suka dan senang (Hos. 6:6; Im. 1:9 dab.), benci – kepada orang fasik (Mzm. 11:5; 45:7; Ams. 6:16). Allah kita juga kadang merasa menyesal melihat perbuatan jahat manusia (Kej. 6:5-6; 1Sam. 15:11). Ia bisa murka (Rm. 1:18) dan menghukum (Rm. 5:9). Allah memiliki kehendak (Rm. 9:15-16), memilih (Ef. 1:4) atau menolak (Rm. 11:2).

Namun Allah adalah Mahakasih dan Mahasetia. Ia rela berkorban (Yoh. 3:16; 2Pet. 3:9) dan setia (Ul. 7:9; Mzm. 89:2; 106:1). Allah kita bahkan kadang bersumpah jika mengikat janji (Ibr. 6:13); Ia Maha Kuasa maka janji-Nya adalah pasti. Dalam kaitan itu Allah kita memiliki akal dan pikiran untuk membuat rencana (Mzm. 92:5; Yes. 55:8; Ef. 1:9), menyelidiki, memeriksa dan mengerti
(Mzm. 139:1-3). Ia adalah Pencipta (Kej. 1:1-31) dan Mahatahu (Mzm. 139:2, 147:4-5; Yes. 40:13-14; Ibr. 4:13). Read more

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!