MENCARI WAJAH TUHAN
Pdt. (Em.) Ramles M. Silalahi
Hatiku mengikuti firman-Mu: “Carilah wajah-Ku”; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN (Mzm. 27:8)
Salam dalam kasih Kristus.
Firman Tuhan di hari Minggu ini adalah Mzm. 27:1, 4-9. Judul perikopnya, Aman dalam perlindungan Allah. Ini sebuah nyanyian iman raja Daud dengan penegasannya di ayat 1: “TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?”
Menurut sejarah agama, manusia memerlukan perasaan aman, hilang rasa takut, dan untuk itu manusia membutuhkan kekuatan di luar dirinya; kemudian menaruh rasa hormat dan menyembahnya. Pengenalan akan kekuatan ini berkembang seiring dengan hukum kemajuan manusia. Menurut Prof. Alan Menzies dalam bukunya History of Religion, pada peradaban awal kekuatan ini dapat sebagai bagian alam (gunung, pohon, besar atau kecil), kemudian ke bentuk roh-roh leluhur dan roh lainnya, jimat atau objek yang dihantui oleh roh, dan terakhir berupa Makhluk Mahatinggi.
Perubahan terus terjadi seiring majunya hukum dan peradaban. Kekuatan di luar diri manusia itu kemudian disebut dengan Tuhan, Allah, Yang Maha Kuasa, Mahatinggi dan sebutan lainnya. Tetapi manusia kadang belum mengenalnya, masih mencari wujud dan wajahnya, agar dapat mengenalnya dan lebih dekat.
Raja Daud bersyukur mengenal Tuhannya dengan baik. Melalui nas minggu ini Daud mengungkapkannya dengan indah. “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu” (ay. 4-5). Read more