KABAR DARI BUKIT (Edisi 20 Februari 2022)

MELIHAT DENGAN IMAN

Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu…. Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah (Kej. 45:7-8a)

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Kej. 45:3-11, 15. Nas ini bercerita tentang reaksi Yusuf terhadap para saudaranya yang datang mengungsi ke Mesir karena kelaparan melanda Israel. Saudara-saudaranya tidak mengenalinya lagi. Sebelumnya Yusuf mereka jual sebagai budak, karena iri dan benci diperlakukan istimewa oleh Yakub ayah mereka (Kej. 37:3-4).

Sebagai manusia biasa, ketika ada hal buruk atau yang tidak mengenakkan datang, apalagi itu tampak sebagai “ulah manusia”, maka reaksi kita umumnya adalah kesal, kecewa dan bahkan ingin melakukan pembalasan. Namun melalui nas pengalaman Yusuf, kita diberi pengajaran agar selalu melihat dengan iman atas masalah, ujian/cobaan, tantangan yang terjadi dalam kehidupan.

Pertama, hilangkan pikiran untuk membalaskan hal buruk yang terjadi, terlebih itu saudara atau sahabat kita. Klarifikasi boleh saja untuk menjernihkan pikiran. Meski kemudian kita anggap orang itu salah, brengsek, jahat, tetaplah selesaikan dalam hati. Anggap semua terjadi atas seizin Tuhan, sehingga kita kembalikan kepada-Nya. Dia-lah sebagai hakim dan memberi penghukuman (Ibr. 10:30; Rm. 12:19). Nas parallel hari ini Luk. 6:27-38 mengajarkan, orang Kristen wajib hidup dalam kasih dan pengampunan, bahkan mengasihi musuh. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 13 Februari 2022)

KUTUK DAN BERKAT

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! (Yer. 17:7)

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Yer. 17:5-10. Nas ini berbicara tentang kutuk dan berkat. “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk” (ayat 5-6).

Sebaliknya ayat 7-8 menuliskan, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”

Berkat dan kutuk merupakan dua hal gamblang sejak awal dipaparkan dalam Alkitab. Kejadian 1 ayat 22 dan 28 berbicara tentang berkat, tetapi kejadian 3 dan 4 telah berbicara tentang kutuk kepada ular dan manusia. Kedua kata ini memang memiliki kekuatan dan kuasa, menjadikan sesuatu baik atau buruk, tergantung latar belakang dan yang mengungkapkannya. Berkat dan kutuk kemudian dituliskan panjang lebar sebagai pilihan bagi bangsa Israel, agar selalu mendengarkan suara Tuhan dan setia (Ul. 28). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 6 Februari 2022)

MANUSIA BEBAL

Kemudian firman-Nya: “Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan! Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh” (Yes. 6:9-10)

Bila minggu lalu renungan kita tentang panggilan Tuhan kepada Yeremia, hari Minggu ini firman Tuhan bagi kita Yes. 6:1-13, tentang panggilan Tuhan kepada Yesaya. Panggilan Tuhan kepada mereka berdua untuk meminta bangsa Israel bertobat, tapi tidak berhasil. Kerajaan Yehuda diruntuhkan, dan penduduknya dibuang ke Babel selama 70 tahun. Yeremia begitu sedihnya menuliskan dalam kitab Ratapan, dan ia sendiri serasa ingin mati karena tugasnya tidak berhasil (Yer. 9:1; 13:17).

Nas minggu ini kepada Yesaya berbicara tentang “keprihatinan” Allah terhadap bangsa itu. Allah merasa mereka telah menjadi bangsa yang bebal. Yesaya pun dipersiapkan dengan “penampakan surgawi”, melihat Allah duduk di atas takhta bersama malaikat Serafim melayang-layang dan berseru tentang kekudusan Allah. Yesaya menyadari dirinya tidak layak, najis, tetapi malaikat menyentuh mulutnya dan berkata: “Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 30 Januari 2022)

DARI RAHIM IBU

Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau… (Yer. 1:5)

Tentu ini pertanyaan menggelitik: mengapa Tuhan membiarkan adanya orang jahat dan kejahatan? Mengapa ada setan dan iblis? Paul Enns menjelaskan dalam bukunya The Moody Handbook of Theology bahwa setan dan iblis adalah malaikat yang murtad. Padahal, malaikat diciptakan Allah untuk kebaikan, melayani-Nya dan melayani manusia. Tetapi kuasa yang diberikan kepada setan dan iblis, disalahgunakan untuk melawan. Allah merasa tidak perlu membinasakannya, tetapi kelak semua akan masuk dalam penghakiman.

Alkitab berkata bahwa manusia juga diciptakan Allah untuk kebaikan, mengelola alam semesta, tugas mandat budaya (Kej. 1:28). Kemudian ada mandat Injil dari Tuhan Yesus, yakni memberitakan Injil melalui perbuatan kasih dan penyampaian berita keselamatan (Mat. 28:19). Kedua mandat itulah misi keberadaan kita di dunia ini. Lantas, ada yang menyimpang bahkan lari dari misi itu, mengikut hasrat diri, setan dan iblis. Dan ironisnya, yang mengikutinya kemudian beranak cucu turun temurun: Dosa melahirkan dosa, kutuk berbuahkan kutuk; tetapi, tentu ada yang bertobat kembali ke jalan Tuhan. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 23 Januari 2022)

RE-VIEW IBADAH

Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: “Amin, amin!”, sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah (Neh. 8:7)

Apa yang terjadi bila sebagian besar umat Kristiani termasuk anggota grup WA kita ini, tidak lagi suka membaca Alkitab, atau renungan harian dan radio/film siraman rohani yang kita tahu sebagai bekal pembaharuan budi? Pertanyaan lain: mengapa uang gereja dari persembahan, umumnya paling besar dipakai untuk keperluan ibadah, sangat sedikit untuk PI dan diakonia?

Melalui nas firman Tuhan di hari Minggu ini bagi kita, Neh. 8:1-3, 4-6, 8-10, gambaran situasi itulah yang diberikan. Nas ini menjelaskan pelayanan Nehemia dan Ezra untuk membangun kembali tembok Yerusalem dan Bait Allah yang telah diruntuhkan (pasal 1-7). Sebelumnya, bangsa Isreal telah terpuruk pasca kejatuhan kerajaan Israel dan Yehuda. Mereka tadinya begitu berbangga hati, Allah menjadikan mereka sebagai umat pilihan; membanggakan Bait Allah yang dibangun Raja Daud dan Salomo yang begitu megah dan indah. Tapi akhirnya, semua hilang diruntuhkan oleh penjajah. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 16 Januari 2022)

RESPON KESUSAHAN

Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu…. (Yes. 62:2)

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Yes. 62:1-5. Nas ini menjelaskan tentang penderitaan bangsa Israel atas pembuangan, akan segera berlalu. Allah tidak akan berdiam diri membiarkan anak-anak-Nya (ay. 1). Cinta kasih Allah terhadap umat tetap sesuai rencana Allah semula. “Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu (ay. 3). Badai akan berlalu. Tuhan pasti memenuhi janji-Nya.

Setiap insan pasti mengalami kesusahan. Bahkan ada yang mengalaminya sangat berat sehingga layak disebut penderitaan. Alkitab menggambarkan kisah Ayub demikian rinci: kehilangan anak-anak dan harta benda, sakit yang tidak terperikan, dan ditinggalkan para sahabatnya. Yusuf dibenci dan dijual para saudaranya, difitnah dan dipenjara. Naomi mengungsi karena kelaparan, namun suaminya meninggal dan hidup menjanda dengan dua anak yang kemudian juga meninggal. Ada tokoh lain, seperti Musa, Elia, dan Paulus dalam PB, yang semuanya melewati kesusahan dan penderitaan, tapi berakhir menang. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 9 Januari 2022)

BERHARGA DAN MULIA

Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku…. Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau (Yes. 43:1b, 4)

Firman Tuhan bagi kita hari ini, di Minggu I setelah Epifani dan sekaligus minggu peringatan pembaptisan Tuhan Yesus, diambil dari Yes. 43:1-7. Judul perikopnya: Allah adalah satu-satunya penebus. Sebuah pesan yang kuat dan indah di awal tahun, bagi kita saat memasuki tahun 2022 ini; tahun yang masih penuh dengan ketidakpastian, baik pandeminya maupun pulihnya ekonomi yang telah menyusahkan banyak orang.

Nas minggu ini bercerita tentang kelepasan bangsa Israel dari pembuangan di Babel. Sungguh berat penderitaan mereka setelah runtuhnya Kerajaan Israel dan Yehuda. Mereka dibuang ke negeri lain. Bait Suci Allah telah dirobohkan. Situasi yang membuat putus asa. Tetapi Allah mempunyai rencana dan bekerja atas semua itu. Bangsa Israel sebelumnya telah diingatkan oleh nabi-nabi untuk kembali ke jalan Allah, jangan melenceng menjauh. Tetapi sebaliknya yang terjadi sehingga hukuman pembuangan itu pun terjadi. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 2 Januari 2022)

SUKACITA MENANTI

Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana (Yer. 31:12)

Firman Tuhan bagi kita hari ini di Minggu kedua setelah Natal, dari Yer. 31:7-14. Judul perikopnya: Perjanjian baru. Surat Yeremia ini ditulis saat bangsa Israel di masa pembuangan. Berbagai kesusahan mereka alami: tidak ada lagi lahan bertani dan panen hilang, kejahatan meningkat, umat terserak tidak dapat berkumpul, beribadah sulit sehingga pengajaran hilang, rumah Tuhan kosong, hubungan dengan Allah semakin menjauh (ay. 4-9). Tetapi Allah berjanji memulihkan hal itu semua. Keselamatan akan diberikan, kesedihan menjadi sukacita sorak-sorai.

Kita sudah merasakan beratnya perjalanan hidup tahun 2021 lalu. Pandemi Covid melantakkan seluruh bumi. Jutaan orang Indonesia semakin miskin, pekerjaaan hilang, pendapatan turun bahkan lenyap, berkumpul untuk melepas rindu pun dilarang, keluar rumah harus bertutup mulut dan hidung, tidak boleh lagi merangkul, dan harus mengikuti prokes lima-em supaya selamat dari virus jahat. Bahkan mungkin ada juga yang bertanya: Dimana Tuhan? Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi? Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi Tahun Baru 1 Januari 2022)

HATI DAN ROH YANG BARU DI TAHUN 2022

“Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” (Mzm. 8:5)

Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru! … Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. (Why. 21:5-7).

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat” (Yeh. 36:26)

Nyanyikanlah Nyanyian Baru PKJ 27
🎼🎶🎹🎸🎺🎤

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Allah Pencipta cakrawala.
Segala Serafim, Kerubim, pujilah Dia, besarkanlah nama-Nya.

Refrein:
Bersorak-sorai bagi Rajamu!
Bersorak-sorai bagi Rajamu!
🎹🎶🎸🎶🎺🎶

https://youtu.be/5PGuYuUQleQ

Khotbah lengkap tahun baru 2022 klik www.kabardaribukit.org

KABAR DARI BUKIT (Edisi 26 Desember 2021)

SEMAKIN DISUKAI

Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia (1Sam. 2:26)

SELAMAT HARI NATAL untuk kita semua. Semoga ibadah Natal yang kita ikuti menjadi berkat dan menanamkan damai dan sukacita dalam hati kita semua. Amin. 🙏

Firman Tuhan bagi kita hari ini, di Minggu pertama setelah Natal, yakni 1Sam. 2:18-20, 26. Nas ini bercerita tentang Nabi Eli dan Nabi Samuel. Pada pasal 1 digambarkan kesusahan Hana, ibunya Samuel, nyanyian permohonannya serta nubuatan tentang kelahiran seorang Nabi pemimpin baru. Anak-anak Nabi Eli, seperti dijelaskan pada ayat 12-17, yakni Hofni dan Pinehas, suka bertindak jahat, yakni mengambil manfaat pribadi dari persembahan yang dibawa oleh umat kepada Tuhan.

Pesan pertama nas ini bagi kita, agar dalam setiap pergumulan, tetaplah tekun berdoa. Bercermin dari Hana istri Elkana, yang tidak dapat mengandung sehingga Elkana menikahi Penina perempuan lain, dan memberi Elkana anak. Tetapi Elkana tetap mengasihi Hana. Hana pun tidak putus asa, sering dengan hati pedih menangis tersedu-sedu, ia tekun berdoa di bait suci sambil bernazar: jika Tuhan tidak melupakan dia dan memberikan anak laki-laki, maka akan diberikan kepada TUHAN seumur hidupnya untuk melayani-Nya. Doa Hana dikabulkan; dan lahirlah Samuel, yang kemudian menjadi pembantu Eli. Read more

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!