MELIHAT DENGAN IMAN
Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu…. Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah (Kej. 45:7-8a)
Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Kej. 45:3-11, 15. Nas ini bercerita tentang reaksi Yusuf terhadap para saudaranya yang datang mengungsi ke Mesir karena kelaparan melanda Israel. Saudara-saudaranya tidak mengenalinya lagi. Sebelumnya Yusuf mereka jual sebagai budak, karena iri dan benci diperlakukan istimewa oleh Yakub ayah mereka (Kej. 37:3-4).
Sebagai manusia biasa, ketika ada hal buruk atau yang tidak mengenakkan datang, apalagi itu tampak sebagai “ulah manusia”, maka reaksi kita umumnya adalah kesal, kecewa dan bahkan ingin melakukan pembalasan. Namun melalui nas pengalaman Yusuf, kita diberi pengajaran agar selalu melihat dengan iman atas masalah, ujian/cobaan, tantangan yang terjadi dalam kehidupan.
Pertama, hilangkan pikiran untuk membalaskan hal buruk yang terjadi, terlebih itu saudara atau sahabat kita. Klarifikasi boleh saja untuk menjernihkan pikiran. Meski kemudian kita anggap orang itu salah, brengsek, jahat, tetaplah selesaikan dalam hati. Anggap semua terjadi atas seizin Tuhan, sehingga kita kembalikan kepada-Nya. Dia-lah sebagai hakim dan memberi penghukuman (Ibr. 10:30; Rm. 12:19). Nas parallel hari ini Luk. 6:27-38 mengajarkan, orang Kristen wajib hidup dalam kasih dan pengampunan, bahkan mengasihi musuh. Read more