KABAR DARI BUKIT (Edisi 17 Oktober 2021)

MENSYUKURI IMAN

Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu (Mzm. 104:24)

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Mzm. 104:1-9, 24, 35a. Judul perikopnya: Kebesaran Tuhan dalam segala ciptaan-Nya. Ayat 24-34 telah kita baca renungannya saat perayaan Pentakosta yang lalu, saat lahirnya gereja (lihat link di bawah). Kita bersyukur Allah memberi kita tempat bersekutu, dan bersama-sama umat percaya lain bersaksi melalui kegiatan sosial dan penginjilan. Diberkatilah kita yang sudah melakukannya. Amin.

Ayat 1-9 (hingga ayat 23) berbicara tentang pujian syukur dan kekaguman manusia terhadap kebesaran Tuhan: IA berpakaian keagungan dan semarak berselimutkan terang; bumi diciptakan-Nya dengan tumpuan yang kokoh, samudera raya diselubungi, langit bagaikan tenda, awan, angin, api, dan air, semua patuh kepada perintah-Nya. “Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu” (ayat 24). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 10 Oktober 2021)

SINGKAT BERMAKNA

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana (Mzm. 90:12)

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Mzm. 90:12-17. Judul perikopnya: Allah, tempat perlindungan yang kekal. Mazmur yang ditulis Musa ini cukup kita kenal, karena di ayat 10 dituliskan: “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.”

Pada bagian awal mazmur dinyatakan bahwa hidup manusia hanyalah debu (ayat 3), singkat seperti suatu giliran jaga di waktu malam, hanyut berlalu bagaikan rumput yang pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu (ayat 5). Dan, akhirnya, Tuhan memanggil pulang. “Kembalilah hai anak-anak manusia!” Hidup manusia singkat, tetapi Allah kekal, dan seribu tahun sama seperti hari kemarin bagi-Nya (ayat 3-4a).

Itulah dasarnya pemazmur memohon hikmat dari Tuhan. “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (ayat 12). Sebab, meski dikatakan umur manusia 70 tahun, tetapi tidak ada yang memastikan semua melewatinya. Demikian juga bila mencapai usia 80 tahun, akan banyak masalah yang muncul. “Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan” (Ams. 3:16) Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 3 Oktober 2021)

UJI DAN BERSERAH

Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu (Mzm. 26:1)

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Mzm. 26. Ada duabelas ayat berjudul: “Doa mohon dibenarkan oleh TUHAN”. Ini doa ratapan Daud ketika dikejar-kejar oleh Raja Saul yang bermaksud membunuhnya, karena dianggap saingan sebagai raja. Raja Saul tidak suka kepopuleran Daud, yang dipuja atas kepahlawanannya. Rakyat menyanyikan, “Saul megalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa” (1Sam. 18:7).

Saul memperlihatkan gambaran dua sifat buruk melalui nas ini. Pertama, irihati; dan kedua, kecenderungan menyalahkan orang lain dan membenarkan diri sendiri. Buah keduanya bisa lebih jahat, yakni berkata hal buruk dan memfitnah orang lain, bahkan menyakiti. Ini jelas cara berpikir yang salah: Senang membuat orang lain susah, dan susah melihat orang lain senang. Padahal, sering tidak disadari, rasa iri dengki dan benci juga merusak diri sendiri. “Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi irihati membusukkan tulang” (Ams. 14:30). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 26 September 2021)

PERTOLONGAN TUHAN

Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi (Mzm. 124:8)

Semua kita pasti pernah mendengar ayat di atas, disampaikan oleh Pendeta di awal ibadah hari Minggu, khususnya gereja aliran utama. Itulah kalimat VOTUM. Votum secara harafiah berarti “janji’, tetapi lebih bermakna sebagai deklarasi dan peneguhan bahwa Allah hadir di tengah umat yang beribadah saat itu. Oleh karena itu, beberapa gereja belum memperkenankan pengkhotbah yang bukan pendeta mengarahkan tangan ke depan saat meneguhkan VOTUM.

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Mzm. 124. Ada delapan ayat termasuk ayat di atas dengan judul: “Terpujilah Penolong Israel”. Manusia dan bangsa-bangsa memang perlu penolong. Manusia memulai penyembahan kepada Tuhan (atau kuasa yang Mahatinggi lainnya) diawali karena ketakutan dan ketidaktahuan akan hal-hal yang tidak terjangkau pikiran dan kemampuannya. Rasa takut dan misteri tersebut yang mendasari penyembahan, agar terhindar dari mara bahaya yang mengancam. Ini kemudian memunculkan gagasan bahwa Tuhan juga sebagai Penolong mengabulkan pengharapan manusia. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 19 September 2021)

PILIHAN HIDUP

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh (Mzm. 1:1)

Satu pertanyaan besar di segala zaman: Apa yang kita cari dalam hidup ini? Saya kira semua setuju, pada puncaknya dan yang terbaik serta terakhir adalah KEBAHAGIAAN. Semua orang pasti ingin bahagia, bahkan jika bisa di sepanjang hidupnya.

Sebagai pembuka dari 150 pasal Mazmur yang ada, Mazmur 1 menegaskan kebahagiaan yang utama. Dan itulah firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini. Pilihan jalan pun diberikan, sesuai judul perikopnya: Jalan orang benar dan jalan orang fasik.

Gambaran orang benar diberikan di ayat 1-3, yakni “tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”

Tidak salah Yohanes Calvin menyimpulkan, kebahagiaan sejati ialah dengan mengenal Tuhan. Mzm. 1 enam ayat ini memberi kita nasihat agar menyukai Firman Tuhan, dan merenungkannya siang dan malam. Maka kita akan semakin mengenal Allah dan menjadi pelaku Firman. Itulah jalan kebahagiaan dan kedamaian di hati. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 12 September 2021)

ANCAMAN BARU

Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya (Mzm. 19:2)

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini adalah Mzm. 19. Ada 15 ayat, judul perikopnya: Kemuliaan TUHAN dalam pekerjaan tangan-Nya dan dalam Taurat-Nya. Dari judul kita tahu, dua penyataan Allah ini membuat kita takjub akan Dia, yakni keindahan alam semesta ciptaan-Nya (ayat 2-7) dan Alkitab sebagai petunjuk kehidupan (ayat 8-15). Alam semesta dalam keheningan gerakannya, menggemakan pesan wahyu umum kepada semua manusia untuk memperoleh hikmat, dan digenapi dengan wahyu khusus yaitu Tuhan Yesus dan Alkitab.

Allah menyukai keteraturan. Ia menetapkan hukum alam dan alam semesta bergerak mengikutinya. Sebagian hukum itu dapat dipahami manusia, sebagian lagi belum dapat dicerna. Oleh karena itu, kadang timbul “anomali peristiwa alam” atau bencana yang mengejutkan. Namun itu seringnya karena ulah manusia sendiri, termasuk adanya Covid-19 saat ini. Pandemi bukanlah karya Tuhan, sebab Tuhan hanya memberi kebaikan (Mzm. 100:5; 119:68). Manusia sendirilah yang dicobai oleh keinginannya, diseret dan dipikat olehnya (Yak. 1:14); akhirnya sengsara. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 5 September 2021)

DOA TIDAK ELOK

Orang-orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya (Mzm. 125:1)

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Mzm. 125. Hanya ada lima ayat, judul perikopnya: Aman dalam lindungan TUHAN. Mazmur ini merupakan bagian dari keyakinan tenang bersama Allah; sebuah nyanyian ziarah, lazimnya dikumandangkan saat dalam perjalanan ke Yerusalem untuk merayakan hari-hari besar umat Israel.

Membaca mazmur ini perlu kehati-hatian. Isinya di satu sisi keyakinan umat Israel atas perlindungan Tuhan, sebab merasa telah diikat dalam satu perjanjian dengan-Nya. Tidak ada yang salah dalam hal ini. Kita yang percaya pada Kristus, yang berjanji bahwa “aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku (Gal. 2:20a), tentu berkeyakinan Tuhan selalu memberi perlindungan; bagaikan “Yerusalem yang dikelilingi oleh gunung-gunung” (ay. 2a).

Orang percaya tidak mengambil jalan yang fasik. Menurut KBBI (https://kbbi.web.id), orang fasik adalah mereka yang tidak peduli terhadap perintah Tuhan, dalam arti berkelakuan buruk, jahat, berdosa besar. Sementara istilah fasik bagi umat Israel sering disamakan dengan bangsa lainnya, sebab mereka merasa sebagai bangsa pilihan yang terus dibela oleh Tuhan. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 29 Agustus 2021)

RINDU RUMAH TUHAN

Siapa yang boleh datang kepada TUHAN?

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Mzm. 15. Hanya lima ayat, judul perikopnya seperti di atas. Ayat 1 dilanjut pertanyaan: “Siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?”

Setiap orang percaya, pasti memiliki pertanyaan dan kerinduan yang sama. Menurut Daud pemazmur ini, diperlukan syarat seperti dituliskannya pada ayat 2-5a:

– yang berlaku tidak bercela
– melakukan apa yang adil
– yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya
– tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya
– tidak berbuat jahat terhadap temannya
– tidak menimpakan cela kepada tetangganya
– yang memandang hina orang yang tersingkir
– memuliakan orang yang takut akan TUHAN
– berpegang pada sumpah, walaupun rugi
– tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba
– tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah.

Tentu ini sebagian saja dari isi Alkitab. Tetapi sudah cukup mewakili sifat dan karakter utama Allah: Allah kudus dan Allah penuh kasih serta kebaikan. Kekudusan Allah telah ditunjukkan ketika Musa ingin menghampiri Allah, harus melepas kasut kakinya (Kel. 3:3-6). Kebaikan dan kasih Allah juga telah dinyatakan sejak alam semesta dan manusia diciptakan.

Dalam Perjanjian Baru, kekudusan Allah diperlihatkan melalui Tuhan Yesus tidak berdosa (Luk. 4:34; Ibr. 4:15, 7:26). Dosalah yang membuat manusia tidak kudus, dan terpisah dari Allah yang membenci dosa. Kebaikan dan kasih Tuhan Yesus juga diperlihatkan sejak awal pelayanan-Nya, penuh kebaikan dan belas kasih, baik dalam kata, perbuatan, dan mukjizat.

Persoalannya bagi kita, apakah kita bisa dan mampu memenuhi persyaratan yang disebutkan pemazmur? Jawabannya jelas, manusia tidak bisa; tetapi dengan anugerah pertolongan Allah, kita bisa. Kita tidak mungkin selamanya benar, tetapi Allah dapat membenarkan melalui pertobatan, datang dan disucikan oleh darah Tuhan Yesus (Ibr. 9:22b).

Kasih Allah membuka jalan, dengan percaya kepada Yesus dan menjadikan Dia sebagai Juruselamat pribadi, yang mati tersalib untuk penebusan dosa kita. Ini harus dinyatakan tegas dan diupayakan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita hidup di dunia, godaan selalu ada dan melekatnya natur kecendrungan manusia berdosa (Mzm. 51:7), tidak mustahil kita sesekali jatuh.

Tetapi jika kita terus menerus berkubang dalam perbuatan dosa yang tidak disukai Allah, bahkan menyukainya, maka sebetulnya kita tidak percaya kepada Yesus yang adalah Hakim, tidak mengasihi dan menjadikan-Nya sebagai Juruselamat. Spekulasi berpikir masih ada kelak waktu, seperti kesempatan penjahat di sisi Tuhan Yesus saat di salib, itu adalah cara bodoh berpikir manusia, bukan cara berpikir Allah sesuai Alkitab. Kita menjadi munafik, seperti kaum Farisi dan ahli Taurat dalam bacaan kedua minggu ini (Mrk. 7:1-8, 14-15, 21-23).

Kerinduan menjadi serupa dengan Yesus, berupaya terus semakin hari lebih baik, melakukan pembaharuan budi (Rm. 12:2), rela berkorban, suka membaca firman dan renungan, itulah bukti bahwa kita mengasihi Dia dan rindu bersekutu dengan-Nya. Allah melihat hati. Allah perlu janji dan komitmen. Dan Allah tidak mungkin dibohongi. Hanya dengan jalan itulah ada jaminan, seperti kata pemazmur dalam akhir nas ini, bahwa “siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya” (ay. 5b). Teruslah berjuang agar kelak dapat menikmati tinggal diam bersama Allah.

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

Tuhan Yesus menyertai kita, amin. 🙏

Silahkan membaca renungan kedua bagian leksionari hari ini, Munafik dan Najis (Mrk. 7:1-8, 14-15, 21-23) dengan mengklik www.kabardaribukit.org

KABAR DARI BUKIT (Edisi 22 Agustus 2021)

PENDERITAAN ORANG BENAR

TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya (Mzm. 34:19)

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini dari Mzm. 34:16-23. Ini lanjutan firman dua minggu lalu, berurutan, dengan judul perikop Dalam perlindungan Tuhan. Pada bagian pertama (ay. 2-9) dijelaskan tentang tersedianya perlindungan total dari Tuhan bagi kita; bagian kedua (ayat 10-15) menjelaskan tentang cara menikmati hidup di dalam Tuhan sekaligus memperoleh umur yang panjang.

Pada nas bagian terakhir ini, kita diajarkan bahwa hidup orang benar tidak selalu mulus bahagia. Kadang harus melalui jalan berat yang menyesakkan. Tetapi janji Tuhan adalah, “Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya” (ayat 18). Pada ayat 16 dikatakan, “Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong.”

Tentu kita bertanya di ayat 20, mengapa justru banyak kemalangan menimpa orang benar dan menyesakkan? Faktor pertama, itu bisa terjadi karena perbuatannya sendiri (Yak. 1:14-15). Akibat kurangnya pengetahuan, hikmat atau pengalaman, serta manusia punya natur kecendrungan berdosa (Mzm. 51:7). Ada godaan daging, dunia dan iblis, maka terjatuh, dan buahnya adalah penderitaan. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 15 Agustus 2021)

MENIKMATI HIDUP

Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong (Mzm. 34:16)

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini adalah Mzm. 34:10-16. Ini lanjutan firman minggu lalu, ayat 2-9, dengan judul perikop “Dalam perlindungan Tuhan.” Perlindungan diberikan secara total dalam segala situasi, bukan hanya saat kita sehat dan sukacita, tetapi juga dalam keseharian saat adanya pergumulan dan pengharapan, bahkan ketika kita mati dipanggil pulang ke pangkuan Bapa di sorga. Syaratnya, kita meletakkan iman kepada-Nya.

Ayat 10 – 16 minggu ini memberikan tambahan, yakni pegangan untuk menikmati hidup yang kita jalani. “Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?” (ay. 13).

Petunjuk pertama dalam nas dikatakan, takutlah akan Tuhan dan carilah Dia (ayat 10, 12). Pada pasal dan kitab lain dijelaskan lebih lanjut, “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua yang melakukannya berakal budi yang baik” (Mzm. 111.10) dan “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan” (Ams. 1:7). Read more

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!