KABAR DARI BUKIT (Edisi 30 Mei 2021)

BADAI COVID DAN TUHAN

TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya (Mzm. 29:10)

Firman Tuhan di hari Minggu ini bagi kita Mzm 29 yang terdiri dari 11 ayat. Judul perikopnya: Kebesaran Allah dalam badai. Pemazmur Daud dalam nas ini menyerukan umat Israel dan kita orang percaya, “kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!” (ayat 1-2).

Raja Daud menegaskan, suara Tuhan sungguh perkasa: berada di atas air, mengguntur, penuh kekuatan; Suara TUHAN penuh semarak, mematahkan pohon, membuat gunung melompat-lompat; Suara TUHAN menyemburkan nyala api, membuat padang gurun gemetar, TUHAN membuat padang gurun, membuat beranak rusa betina yang mengandung, bahkan, hutan digundulinya; dan di dalam bait-Nya setiap orang berseru: “Hormat!” TUHAN bersemayam di atas air bah… (ayat 3-10a). Di dalam badai angin dan laut, Tuhan tetaplah bertakhta. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 23 Mei 2021)

GEREJA YANG MEREDUP

Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada (Mzm. 104:33)

Selamat hari ulang tahun untuk gereja kita semua. Terpujilah Tuhan Yesus, genap 50 hari Ia bangkit dari kematian dan naik ke sorga. Kita hari ini merayakan Roh Kudus dicurahkan sebagai Penolong dan Penghibur.

Firman Tuhan di Minggu hari raya Pentakosta ini diambil dari Mzm. 104:24-34, 35b. Judul perikopnya: Kebesaran Tuhan dalam segala ciptaan-Nya. Sebelumnya ayat 1 – 23 berbicara tentang pujian dan kekaguman manusia terhadap kebesaran Tuhan. Ia berpakaian keagungan dan semarak berselimutkan terang; bumi diciptakan-Nya dengan tumpuan yang kokoh, samudera raya diselubungi, langit bagaikan tenda, awan, angin, api, dan air, semua patuh kepada perintah-Nya.

Penciptaan bukan hanya berupa benda-benda alam statis, tetapi kesatuan harmoni yang indah dinamis. Matahari dan bulan mengendalikan sistim waktu siang dan malam. Air mengalir dari gunung mengisi lembah dan menghidupi segala binatang di padang, memuaskan haus keledai hutan, burung-burung di udara dengan siulan di antara daun-daunan. Alam mengeluarkan makanan dari tanah untuk membuat manusia kenyang, anggur yang menyukakan manusia, dan wajah manusia berseri dari makanan yang berminyak. “Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu” (ayat 24). Kemajuan ilmu pengetahuan membuat kita juga semakin tahu kebesaran Allah melalui kompleksitasnya sistim tubuh, adanya DNA dan retina, kemampuan otak, dan lainnya. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 16 Mei 2021)

JALAN ORANG BENAR

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh (Mzm. 1:1a)

Firman Tuhan di Minggu VII Paskah hari ini diambil dari Mzm. 1 yang berisi 6 ayat. Judul perikopnya “Jalan orang benar dan jalan orang fasik”. Mazmur ini dibuka dengan tujuan kehidupan, yaitu berbahagia. Dan hidup bahagia itu pilihan, mengambil jalan benar atau jalan orang fasik. Sangat jelas kontras yang mesti dipilih.

Pilihan muncul dari kebiasaan dan prinsip hidup yang konsisten, serta kedekatan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Tentu, jalan yang benar tidak selalu jalan bahagia, kadang melewati tantangan berbatu. Namun, jika berjalan bersama Tuhan, maka kebahagiaan selalu meruak merekah. Oleh karena itu selalulah pegang prinsip pokok untuk tidak mengambil jalan orang fasik yang penuh kesengsaraan dan ujungnya penghakiman dan kebinasaan (ay. 5-6). Kebahagiaan tidak akan pernah diperoleh dari jalan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Mazmur ini mengajarkan untuk dapat berbahagia dan berada di jalan yang benar, perlu menyukai firman Tuhan dan rajin merenungkannya. Hidup memang perlu panduan, penuntun, dan Alkitab sudah sangat lengkap dan sempurna. Rambu-rambunya sungguh jelas. Memang tidak semua mudah, tetapi tidak perlu dirasakan berat. Belajar dan berlatihlah agar menjadikannya mudah. Ambil sarinya, intinya, seperti: Kasihilah Tuhanmu dan kasihilah sesamamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang lain perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka (Mat. 7:12). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 9 Mei 2021)

PUJIAN KEMENANGAN

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus (Mzm. 98:1)

Firman Tuhan di Minggu VI Paskah hari ini diambil dari Mzm. 98 dengan 9 ayat. Judul perikopnya “Saat penyelamatan sudah dekat”. Ya, beberapa hari ke depan kita akan masuk ke peringatan Tuhan Yesus naik ke sorga. Tampaknya harinya sama dengan perayaan Idul Fitri bagi saudara kita umat Islam. Semoga damai sejahtera menaungi bangsa kita untuk terus aman tenteram menuju negara maju yang adil dan makmur. Amin. 🙏

Ada awal dan ada akhir. Itulah hidup. Bangsa Israel jatuh bangun. Namun Mazmur ini menjadi penggenapan nubuat keselamatan di dalam diri Yesus Kristus. Ia lahir dan bertumbuh besar bersama orangtua dengan menjadi tukang kayu. Ia mulai melayani di usia ke-30. Hanya tiga tahun lebih melayani, Ia kembali ke sorga. Singkat, padat, penuh daya dan karya, melewati derita panjang dengan berpuncak: disalibkan. Mati, tapi bangkit, dan akhirnya menang. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 25 April 2021)

GADA DAN TONGKAT

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku (Mzm. 23:4)

Firman Tuhan di Minggu IV Paskah hari ini diambil dari Mzm. 23. Nas ini sangat populer bagi orang Kristen, selain Yoh. 3:16 dari PB. “TUHAN, gembalaku yang baik,” itulah judul perikopnya.

Mazmur ini mengungkapkan keteguhan iman dalam menjalani kehidupan. “TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku,” sebutnya (ayat 1). Bahasa yang sederhana, tetapi memiliki makna yang dalam. Dengan iman seperti itu tidak ada lagi keraguan, tanda-tanya, atau kebingungan yang menguasai hati pikiran. Benar kata firman, iman membuat Tuhan berkenan (Ibr. 11:6; Hab. 2:4).

Keteguhan iman selalu berbuahkan perasaan damai sejahtera, sukacita, kepuasan dan kepenuhan. Bayangan ketenangan pun muncul di dalam pikiran, “Tuhan membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku” (ayat 2-3a). Bagi seorang yang menggembalakan domba di padang-padang tandus di Israel, gambaran ini sangat indah dan sungguh menyejukkan. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 18 April 2021)

HIDUP TENTERAM

Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman (Mzm. 4:9)

Firman Tuhan di Minggu III Paskah hari ini, Mzm. 4, berbicara tentang hidup yang tenang tenteram. Ukurannya seperti di ayat 9, dapatkah kita di malam hari dengan tenteram membaringkan diri, lalu segera tidur? Jika sulit, jangan dulu minum obat, tapi renungkanlah mazmur ini.

Ini mazmur keyakinan kepada Allah dan nasihat kepada manusia. Jadi jangan hanya satu arah. Persoalan hidup pastilah ada. Kadang terasa berat. Mungkin bukan salah kita. Atau merasa sesak, ada ketidakadilan. Kadang bertanya, mengapa semua ini terjadi (menimpaku)? Tapi tentu, bisa saja terjadi karena kekurangan atau kedegilan kita. Perlu jujur dengan nurani yang bersih.

Kepada Allah kita melepaskan kesesakan. Beban dibagi dengan-Nya dan hasilnya pasti ringan. “Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1Pet. 5:7). Allah pemelihara dan pemberi kelegaan. Dia mendengar dan akan menjawabnya. Bagian kita adalah memohon belas kasihan-Nya (ayat 2). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 11 April 2021)

RUKUN BERSAUDARA

Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! (Mzm. 133:1)

Firman Tuhan di Minggu II Paskah hari ini, diambil dari Mzm. 133 yang berisi tiga ayat. Mazmur ziarah pendakian ini hampir dikenal semua orang, terlebih orang Batak; nas ini sering dijadikan tema pertemuan syukur awal tahun yang mengajak agar hidup rukun sesama saudara khususnya keluarga. Pengertian saudara dalam ayat 1 merupakan terjemahan dari aḥîm (=Ibrani), umumnya dipakai di lingkup keluarga tetapi juga bagi bangsa (Israel).

Hidup kita dipenuhi lingkaran manusia. Lingkaran pertama adalah keluarga inti, yakni suami/istri dan orangtua/anak. Terus bertambah menantu dan cucu. Lingkaran kedua melebar ke abang dan adik, sepupu dan om/tante. Lingkaran ini semakin besar, ke lingkungan tetangga, kantor, gereja, dan lainnya sesuai dengan aktivitas kehidupan. Dan hidup rukun mestinya mulai dari lingkaran kecil tadi. Orang yang tidak dapat mengatur hidupnya rukun dalam lingkaran pertama, maka berpotensi pembuat masalah di lingkaran besarnya. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 4 April 2021)

TUHANKU PERKASA

Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN (Mzm. 118:17)

SELAMAT PASKAH
Firman Tuhan bagi kita di hari bahagia peringatan kebangkitan Tuhan Yesus hari ini, diambil dari Mzm. 118:1-2, 14-24. Mazmur ini merupakan bagian dari kumpulan nyanyian pujian (Mzm. 113-118), yang lazimnya dibacakan oleh umat Yahudi pada setiap Hari Raya Paskah, Pantekosta dan Tabernakel dan hari raya lainnya. Bila kita menonton film seri SHTISEL di layar Netflix, misalnya, kita melihat sebagian pola hidup umat Yahudi yang setiap momen menaikkan pujian syukur bagi Tuhan alam semesta, saat minum air putih, masuk rumah/pintu, dan lainnya.

Pujian syukur adalah sikap orang beriman, terlebih beriman kepada Tuhan Yesus yang bangkit dari kematian. Rasul Paulus mengatakan, sia-sialah iman kita jika Yesus tidak bangkit. Kalau Yesus manusia biasa, yang mencoba menjadi martir dan pahlawan, dan kemudian dihukum gantung, mati, dan ternyata tetap di tanah, ya betul, sia-sialah iman kita. “Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah juga kepercayaan kamu” (1Kor. 15:14-15). Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi Jumat Agung, 2 April 2021)

HAMBA TUHAN YANG MENDERITA

(Yes. 52:13-53:12)

Firman Tuhan di hari besar umat Kristiani hari ini diambil dari Yes. 52:13-53:12, dengan judul perikop: Hamba TUHAN yang menderita. Nabi Yesaya sangat jelas dan tepat menuliskan nubuatan tentang turunnya Juruselamat atau Mesias untuk manusia. Namun gambaran hamba Tuhan yang diberikannya, bukanlah seperti yang dipikirkan oleh umat Israel.

Tetapi sebenarnya Allah ingin membalik cari berpikir mereka, yang beranggapan bahwa Raja dan Mesias yang datang adalah tipikal Raja Daud atau figur pahlawan dalam mitos. Allah tentu memiliki maksud akan hal itu, menegaskan bahwa kadang yang dipikirkan manusia tidak selalu sama dengan pikiran Allah. “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yes. 55:8-9).

Nabi Yesaya menggambarkan Hamba Tuhan yang datang tidak tampan, dan tidak ada semaraknya. Sebuah gambaran tentang kesederhanaan-Nya. Tetapi penderitaan-Nya dituliskan rinci dan begitu buruk: rupanya seperti bukan seperti manusia lagi, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia (52:14; 53:2b, 3). Itu terjadi karena Ia dianiaya, dihina, ditikam, penuh kesengsaraan. Tetapi Ia tidak melawan, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian (53:7). Sebuah sikap hidup berserah, tanpa banyak keluhan yang layak kita teladani dari-Nya. Read more

KABAR DARI BUKIT (Edisi 28 Maret 2021)

MASALAH DAN TUHAN

Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: “Engkaulah Allahku!” (Mzm. 31:16)

Kita memasuki Minggu Sengsara, minggu keenam masa Pra Paskah. Dalam leksionari disebut hari ini sebagai Liturgy of the Passion, atau Liturgy of the Palms. Umat Katholik mengekspresikannya dengan membawa daun palem, mengingatkan umat menyambut Tuhan Yesus menunggang keledai saat memasuki kota Yerusalem, sebuah simbol perdamaian, menjelang akhir pelayanan-Nya. “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,” seru orang-orang yang mengikutinya (Mrk. 11:8-9; Why. 7:9-10).

Firman Tuhan bagi kita hari ini, Mzm. 31:10-17, ditulis oleh Raja Daud. Ia meratap, merasakan sengsara: sesak, sakit hati dan mata, tubuh dan jiwa merana. Rasa duka dan keluh kesah menguasai, tulang pun menjadi lemah (ayat 10-11). Dan yang lebih membuat derita Daud lebih besar, semua temannya lari menjauh. Musuh-musuh dan yang tidak menyukainya, mencela dan berbisik-bisik, ingin mencelakakan bahkan membunuhnya (ayat 12-14). Dan itu jugalah yang dialami Tuhan Yesus setelah Ia ditangkap di atas Bukit Zaitun (Mat. 26:47-56; Luk. 22:47-48). Penderitaan 18 jam menjelang akhir hidup-Nya di Golgota di hari Jumat Agung. Read more

Hubungi Kami

Tanyakan pada kami apa yang ingin anda ketahui!