DOSA DAN DOSA ASAL
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku (Mzm. 51:7)
Manusia lahir ke dunia ada yang mengibaratkan jiwanya bagaikan selembar kertas putih, putih polos, tidak berdosa. Tetapi Alkitab mengajarkan bahwa ada dosa yang ditanggung oleh keturunan seseorang, hingga yang ketiga dan keempat, bila ia melakukan dosa dan tidak membereskannya (Kel. 20:5). Raja Daud juga dalam ayat di atas menegaskan hal tersebut. Para ahli pun menyebut hal ini sebagai dosa asal, dosa turunan, merupakan menjadi kodrat manusia. Tetapi doktrin ini masih sering diperdebatkan.
Ayat di atas yang menjadi bagian dari firman Tuhan bagi kita minggu ini, yakni Mzm. 51:1-15, dapat juga dimaknai berbeda, dan dapat diterima semua pihak, bahwa manusia sejak lahir telah memiliki kecendrungan berbuat dosa. Bila seseorang tidak dekat dan mengenal Tuhan dengan baik serta tidak lahir baru, maka kecendrungan itu semakin besar. Demikian pula jika orang tersebut lebih mengikuti keinginan daging dan hati manusianya yang egois, godaan dunia dan iblis, maka dosa semakin tidak tertahankan lagi menjadi jerat yang kuat. Jerat, berarti terperangkap, satu dosa melahirkan dosa lain, dan seterusnya, hingga tidak bisa lepas. Read more